tirto.id - Jalan di sepanjang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali tidak teratur. Menurut anggota Dinas Perhubungan (Dishub) yang bertugas di Kecamatan Tanah Abang, M Imam, ketidakteraturan jalan sepanjang Pasar Tanah Abang bukan lagi disebabkan oleh pedagang kaki lima (PKL) atau angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang parkir sembarangan, melainkan penyeberang jalan.
"Kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan Pasar Tanah Abang ini bukan karena pedagang atau kendaraan yang parkir, karena yang menjadi permasalahan atau hambatan adalah penyeberang jalan dari stasiun menuju pasar," kata Imam saat memantau situasi lalu lintas di sana, Kamis (26/10/2017), seperti dikutip Antara.
Imam mengatakan kemacetan terutama terjadi hanya setiap Senin dan Kamis karena adanya pasar tasik disepanjang trotoar Pasar Tanah Abang.
Pasar tasik merupakan pasar yang penjual dan produknya berasal dari Kota Tasik, Bandung, dan Garut yang dikenal dengan "kota fashion" yang sudah hadir sejak lima tahun lalu.
Tampak pedagang-pedagang di sepanjang trotoar tetap dalam pengawasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Namun, menurut Imam kemacetan terjadi pada jam-jam tertentu dan itu pun tidak terlalu lama.
"Kemacetan yang terjadi ini tidak lama dari sebelumnya. Mulai dari jam sibuk pekerja sampai di bawah jam sembilan siang, setelahnya kembali lancar," katanya.
Seperti diketahui, saat Joko Widodo menjabat gubernur Jakarta, PKL dan parkir liar di kawasan belanja terbesar se-Asia Tenggara itu sempat berhasil ditertibkan hingga aktivitasnya tidak lagi memakan trotoar dan jalan. Para pedagang dan pemilik kendaraan yang sering parkir liar diberi ruang agar tak lagi mengambil jatah ruang para pejalan kaki.
Belakangan, aktivitas para PKL kembali memadati trotoar di jalan sekitar pasar Tanah Abang dan menimbulkan kemacetan. Namun, Imam menjelaskan keadaan sepanjang jalan Tanah Abang saat ini sudah semakin rapi dan tertib tidak seperti sebelumnya.
"Sekarang jalan di Tanah Abang ini sudah mulai tertib dan rapi, tidak seperti sebelumnya karena Dishub masih kekurangan personel, kalau sekarang sudah banyak," kata Imam.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra