tirto.id - Siapa menanam, dia menuai. Siapa yang jeli melihat peluang investasi, dia yang akan memanen kekayaannya. Barangkali inilah perjalanan Jeff Bezos dalam membesarkan Amazon. Ketika belum banyak orang yang melirik e-commerce, Bezos sudah memulainya. Meski banyak yang pesimistis, ia tetap melaju.
Kini, Bezos tinggal menikmati apa yang ditanamnya lebih dari 20 tahun silam. Dengan pendapatan Amazon yang terus tumbuh, kekayaan Bezos pun semakin berlipat-lipat. Kekayaannya kini bahkan sudah mengalahkan Warren Buffet.
Forbes melansir, kekayaan Bezos dalam beberapa hari terakhir melonjak tajam seiring meningkatnya harga saham Amazon. Mengacu pada penutupan perdagangan Kamis (28/7/2016), kekayaan Bezos berada di angka 66,5 miliar dolar. Khusus perdagangan Kamis saja, kekayaan Bezos bertambah hingga 1,3 miliar dolar. Kekayaannya bertambah lagi 1,3 miliar dolar setelah jam perdagangan.
Nilai kekayaan Bezos tersebut mengalahkan Warren Buffet. Selisihnya cukup besar hingga 1,5 miliar dolar. Bezos pun bertengger di posisi ketiga dalam daftar orang terkaya di dunia.
Dalam daftar orang terkaya, Bill Gates masih berada di posisi puncak dengan kekayaan 77,7 miliar dolar. Posisi kedua adalah pendiri Zara, Amancio Ortega dengan kekayaan 72,7 miliar. Setelah Bezos dan Buffet, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg berada di posisi kelima dengan kekayaan 54 miliar dolar.
Bezos memiliki 18 persen saham Amazon. Nilai saham Amazon yang sudah meroket hingga 50 persen sejak awal Februari, tentu saja membuat nilai kekayaannya berlipat-lipat.
Dalam beberapa waktu terakhir, saham Amazon memang terus meningkat. Peritel terbesar di dunia itu mendapatkan kejayaannya karena semakin banyak orang yang berbelanja via online. Investor memberikan respons yang positif atas perkembangan Amazon.
Amazon baru saja melaporkan keuangannya kuartal II - 2016. Hasilnya melampaui perkiiraan analis baik dari sisi laba maupun pendapatan. Amazon melaporkan laba 1,78 dolar per lembar, melampaui perkiraan analis sebesar 1,11 dolar per lembar. Pendapatannya tumbuh hingga 31 persen pada kuartal II menjadi 30,4 miliar, yang berarti 900 juta dolar di atas perkiraan analis.
Ini bukan kenaikan kekayaan yang pertama kalinya. Ketika Amazon melaporkan pendapatannya pada kuartal I - 2016, lonjakan kekayaan Bezos bahkan lebih besar. Ia berhasil menambah pundi-pundi kekayaannya hingga 6 miliar dolar dalam sehari. Namun ketika itu, ia belum bisa mengalahkan Warren Buffet.
Bezos kini menuai apa yang ditanamnya 21 tahun silam. Melalui kerja keras dan inovasi-inovasinya yang brilian, Amazon tumbuh luar biasa sebagai sebuah raksasa internet kelas dunia. Sulit membayangkan perkembangan dunia digital tanpa Bezos.
Bezos, kelahiran Albuquerque, New Mexico, 12 Januari 1964, memang mencintai dunia teknologi. Ia lulus sebagai sarjana teknologi di Universitas dengan predikat summa cum laude. Selepas bangku kuliah, Bezos sempat malang melintang bekerja di Wall Street. Kariernya cukup cemerlang bahkan sempat menjadi seorang CEO termuda. Ia akhirnya mengundurkan diri dan pindah ke Seatle untuk merintis usaha di bidang e-commerce. Ketika itu, e-commerce belum berkembang. Banyak yang pesimistis dengan Bezos.
Ia membuka sebuah kantor kecil di garasi. Bezos kemudian mengundang 300 teman untuk melakukan pengujian situs, sebelum akhirnya Amazon lahir pada 16 Juli 1995.
Kesuksesan Amazon bagaikan meteor. Tanpa promosi, Amazon.com bisa menjual buku di seluruh Amerika dan 45 negara lainnya dalam tempo 30 hari saja. Dalam dua bulan, penjualan mencapai 20 ribu dolar per minggu. Angka itu melampaui apa yang diharapkan Bezos dan teman-temannya.
Pada tahun 1997, Amazon memasuki babak baru dengan mencatatkan sahamnya di lantai bursa. Ketika itu, banyak analis yang pesimistis dan tidak yakin Amazon bisa bertahan mengingat saat itu mulai banyak kompetitor. Dua tahun kemudian, Amazon menutup pesimisme analis tersebut dengan pendapatan yang melampaui kompetitor, sekaligus menjadi pemimpin bisnis e-commerce.
Amazon kemudian mulai mendiversifikasi usaha, termasuk penjualan CD dan video pada tahun 1998. Berlanjut dengan pakaian, elektronik, mainan, dan produk lain melalui kerja sama dengan peritel besar.
Langkah Amazon semakin pesat. Pecahnya gelembung industri dotcom pada periode tahun 2000-an, tidak menggoyahkan kinerjanya. Amazon tetap mencatat angka penjualan yang signifikan, dari 510.000 dolar pada tahun 1995 menjadi 17 miliar dolar pada tahun 2011.
Pada tahun 2007, Amazon meluncurkan Kindle, sebuah piranti untuk membaca buku secara digital, yang memungkinkan untuk membeli, download , membaca maupun menyimpan buku pilihan. Produk-produk dan temuan-temuan dari Amazon terus berlanjut. Bezos terus berupaya memberikan yang terbaik untuk para konsumen di seluruh dunia.
Amazon kemudian menjadi langganan daftar Fortune 500. Dalam daftar Fortune 500 tahun 2015, Amazon berada di peringkat 18. Amazon melesat dari posisi 29 pada tahun sebelumnya. Pada 2015, Amazon berhasil mencetak pendapatan 107 miliar dolar, atau naik hingga 20,2 persen. Labanya mencapai 596 juta dolar. Amazon juga masuk dalam daftar perusahaan dengan merek yang sangat berharga. Menurut Interbrand, Amazon ada di peringkat ke-10 dengan nilai brand 37,948 juta dolar. Nilai brand tersebut meningkat hingga 29 persen dalam setahun.
Sukses menjalankan Amazon Bezos pun selalu wara wiri dalam daftar orang terkaya. Pada tahun 2013, ia menjadi headline media-media di seluruh dunia setelah membeli “media tua” The Washington Post seharga 250 juta. Tiga tahun kemudian, Bezos kembali menjadi pembicaraan dunia karena berhasil mengalahkan Warren Buffet dari sisi kekayaan.
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti