Menuju konten utama

Izin Relaksasi Ekspor Mineral Mentah Diputuskan Hari Ini

Presiden Jokowi akan memutuskan izin relaksasi ekspor mineral pada hari ini dalam rapat terbatas. Sebelumnya, banyak pelanggaran yang terjadi dalam keputusan mengenai relaksasi ekspor mineral mentah tersebut.

Izin Relaksasi Ekspor Mineral Mentah Diputuskan Hari Ini
Sejumlah haul truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, sabtu (19/9). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Keputusan mengenai relaksasi ekspor mineral mentah akan diserahkan kepada Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas yang digelar hari ini, Selasa (10/1/2017). Keterangan tersebut disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (9/1/2017)petang, Luhut menjelaskan bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014, izin perusahaan tambang diperbolehkan melakukan ekspor mineral mentah akan berakhir 11 Januari 2017 dengan harapan bisa segera membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Jika tidak ada revisi mengenai kebijakan tersebut, perusahaan tambang tidak diperkenankan untuk melakukan ekspor mineral mentah.

"Besok [Selasa] ada ratas. Intinya kami cari solusi. Mudah-mudahan besok [Selasa]pagi akan dilaporkan ke Presiden," demikian jelas Luhut seperti dikutip Antara.

Menurut mantan Menko Polhukam itu, pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan mengenai relaksasi tersebut.

Pasalnya, pemerintah tidak ingin mengulangi kesalahan di masa lalu. Menurut Luhut, tanpa bermaksud menyalahkan pihak mana pun, banyak pelanggaran yang terjadi dalam keputusan mengenai relaksasi ekspor mineral mentah tersebut.

"Kami tidak ingin mengulangi kesalahan. Kita ini menerima masalah lalu yang menurut saya, kita banyak melanggar UU Minerba. Tapi sudah kejadian, mau diapain? Kita cari solusi, jalan tengah," ujarnya.

Ada pun secara spesifik mengenai relaksasi ekspor konsentrat (mineral olahan yang belum pemurnian) Freeport yang kerap jadi sorotan karena telah enam kali diperpanjang, Luhut mengatakan pemerintah akan berupaya untuk memilih keputusan terbaik.

"Kami cari solusi terbaik. Kami tau mana yang terbaik dari pilihan yang sulit. Tapi yang jelas, kalau aturannya jadi, Freeport juga harus comply [taat] dengan aturan yang kami buat jangan seperti yang lalu, bilang ya tapi tidak juga bangun smelter," katanya.

Untuk membahas relaksasi ekspor mineral, Luhut sendiri mengundang Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Revisi aturan mengenai relaksasi ekspor mineral di satu sisi diyakini dapat memberi kepastian hukum bagi industri pertambangan mineral dan batubara. Di sisi lain, larangan ekspor konsentrat juga diharapkan dapat mendorong hilirisasi sektor tersebut di dalam negeri.

Baca juga artikel terkait RELAKSASI EKSPOR atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari