Menuju konten utama

Istana Instruksikan TNI-Polri Buat Gudang, Jaga Mutu Beras Bulog

Gudang-gudang baru yang kini disiapkan tidak hanya dikelola oleh pusat, tetapi juga oleh pemerintah daerah.

Istana Instruksikan TNI-Polri Buat Gudang, Jaga Mutu Beras Bulog
Seorang polwan membantu warga yang membeli beras di gerai Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (9/8/2025). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/tom.

tirto.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan jajaran TNI-Polri untuk membantu Bulog menjaga kualitas cadangan beras pemerintah (CBP).

Salah satunya dengan membuat inovasi gudang yang diperuntukkan untuk menampung hasil pembelian beras dari petani. Terlebih, hasil panen beras diprediksi akan meningkat hingga penghujung 2025 mendatang.

"Akhir tahun ini akan memasuki masa panen, dan kita akan menyiapkan gudang baru. TNI-Polri juga diminta buat gudang inovasi, dan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri agar sampai ke kepala desa, sentra pangan kita galakkan kembali seperti dulu punya lumbung pangan di setiap desa masing-masing," ujar Prasetyo, seperti dikutip Antara, Senin (13/10/2025).

Pria yang merangkap sebagai Juru Bicara Presiden tersebut juga menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian dan Perum Bulog terus fokus memperbaiki manajemen penyimpanan beras sehingga ke depan tidak ada lagi beras yang turun mutu atau turun kualitasnya.

Pras, sapaan akrab Prasetyo, menyebut gudang-gudang baru yang kini disiapkan tidak hanya dikelola oleh pusat, tetapi juga oleh pemerintah daerah.

"Fokus Kementerian Pertanian maupun teman-teman di Bulog bagaimana memperbaiki manajemen penyimpanan dan perlu kita sadari gudang-gudang kita dalam kondisi perlu perbaikan, termasuk penambahan pembangunan gudang baru di 100 tempat," kata Pras.

Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pekan lalu mengumumkan ada 29.990 ton beras yang disimpan dalam gudang Bulog turun mutu atau turun kualitasnya. Dari angka itu, 26.890 ton di antaranya merupakan beras impor dan sekitar 3.000 ton beras lokal.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat ditanya mengenai persoalan itu dalam jumpa pers di Kantor Presiden RI, Jakarta, Kamis (9/10), menyebut kondisi itu sulit dihindari mengingat produksi beras dalam negeri yang berlimpah.

Amran kemudian menyebut jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan beras yang disimpan sekitar 4,2 juta ton, jumlah beras yang turun mutu itu hanya sekitar 0,071 persen.

"Dulu tidak ada rusak karena berasnya tidak ada, kurang (produksinya, red.). Sekarang banyak beras sampai sewa gudang 1,2 juta ton kapasitas gudang sekarang. Ini kita mau bangun gudang sekarang," ujar Amran.

Baca juga artikel terkait BULOG

tirto.id - Insider
Sumber: Antara
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana