tirto.id - Penasihat senior Isu Strategis Kementerian Luar Negeri RI Djauhari Oratmangun mengatakan insiden bendera Republik Indonesia (RI) yang dicetak terbalik di buku panduan pelaksanaan SEA Games 2017 di Malaysia bisa memicu permasalahan ekonomi.
"Ini berkaitan langsung dengan situasi ekonomi di kawasan. Kalau tidak aman, ada konflik, semua [investor] pasti akan menghindar," katanya saat ditemui dalam agenda "ASEAN Business Talk" di Jakarta, Selasa (23/8/2017).
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat Indonesia menahan amarah dan emosi terkait insiden bendera Indonesia yang terbalik dalam booklet SEA Games 2017 di Malaysia.
"Saya lihat sudah banyak unggahan atau komentar yang berujung pada ujaran kebencian. Jika dibiarkan dikhawatirkan bisa memicu konflik," tutur Djauhari.
Selain bisa memicu konflik ekonomi, menurut Djauhari, masyarakat perlu meninggalkan amarahnya mengingat adanya target ASEAN sebagai "Satu Pandangan, Satu Identitas, dan Satu Komunitas" pada tahun 2025.
Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Federasi Rusia itu, taerget ASEAN di dalamnya juga termasuk upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi negara-negara anggota ASEAN.
"Makanya jika ini dibiarkan, konflik yang terjadi justru bisa menghambat tujuan bersama kita di tahun 2025," tukas Djauhari, menambahkan.
Kondisi ini dinilai Djauhari sebagai salah satu tantangan ASEAN ke depan yang harus diselesaikan.
Oleh karena itu demi terciptanya cita-cita kesejahteraan bersama di tahun 2015 maka sudah sewajarnya jika semua pihak harus bisa menahan diri dan memaafkan.
Sebagaimana ramai diberitakan, bendera Indonesia dicetak terbalik dalam buku panduan pelaksanaan SEA Games 2017 di Malaysia sehingga warna merah berada di bawah warna putih. Insiden ini dinilai telah mencederai ajang pembukaan kejuaraan dua tahunan yang berlangsung meriah di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Menanggapi hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin menyatakan akan menemui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi hari ini, Minggu (20/8/2018), untuk meminta maaf secara langsung terkait insiden pencetakan bendera yang terbalik itu.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra