tirto.id - Gempa vulkanik dangkal teramati dari Gunung Merapi sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 29-75 mm dan durasi 10.9-14.8 detik pada periode pengamatan Kamis (6/1/2022) pukul 06:00-12:00 WIB.
Pada periode pengamatan tersebut, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga menginformasikan terjadi 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm serta durasi 22.1-133.2 detik.
Selain itu, menurut BPPTKG juga terdengar adanya suara guguran Gunung Merapi sebanyak satu kali intensitas keras terdengar dari Pos babadan pada periode pengamatan Kamis (6/1/2022) pukul 06:00-12:00 WIB.
Sebelumnya, pada periode pengamatan Kamis (6/1/2022) pukul 00:00-06:00 WIB dari Gunung Merapi teramati adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah.
Serta teramati pula guguran lava pijar sebanyak delapan kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi yang terletak diperbatasan Jogja dan Jawa Tengah.
Info aktivitas Gunung Merapi terkini
Periode pengamatan
06-01-2022 06:00-12:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 20-29 °C, kelembaban udara 66-89 %, dan tekanan udara 569-719 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 30, Amplitudo : 3-20 mm, Durasi : 22.1-133.2 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 15, Amplitudo : 3-18 mm, S-P : 0.48-0.84 detik, Durasi : 7.6-11.7 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 7, Amplitudo : 29-75 mm, Durasi : 10.9-14.8 detik)
Keterangan lain
Terdengar suara guguran 1 kali intensitas keras terdengar dari Pos babadan
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya