Menuju konten utama

Inflasi Melandai, Bank Indonesia: Tetap Terkendali pada Sasaran

Erwin Haryono mengklaim inflasi Juni 2023 terus menurun kembali ke kisaran sasaran 3 plus minus 1 persen lebih cepat dari prakiraan semula.

Inflasi Melandai, Bank Indonesia: Tetap Terkendali pada Sasaran
Pedagang menyiapkan ayam potong di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (3/7/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi bulanan pada Juni 2023 sebesar 0,14 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar diantaranya daging ayam ras, tarif angkutan udara dan telur ayam ras. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan mencapai 3,52 persen (yoy) pada Juni 2024. Inflasi ini lebih rendah dari inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,00 persen (yoy).

Dapartemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengklaim inflasi Juni 2023 terus menurun kembali ke kisaran sasaran 3+1 persen lebih cepat dari prakiraan semula. Kembalinya inflasi ke kisaran sasaran tersebut tidak terlepas dari konsistensi kebijakan moneter yang dilakukan.

Sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah terus dilakukan secara konsisten.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 3,0±1 persen pada sisa tahun 2023," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Inflasi IHK pada Juni 2023 terutama dipengaruhi oleh inflasi inti. Inflasi inti tercatat sebesar 0,12 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen (mtm). Perkembangan inflasi inti sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat seiring penambahan hari cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha.

Komoditas utama penyumbang kenaikan inflasi inti yakni komoditas kontrak dan sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti Juni 2023 tercatat sebesar 2,58 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,66 persen (yoy).

Inflasi kelompok volatile food Juni 2023 menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,44 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,49 persen (mtm). Perkembangan tersebut disumbang terutama oleh deflasi pada komoditas bawang merah dan minyak goreng didukung oleh pasokan yang terjaga.

Sementara itu, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih. Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 1,20 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,28 persen (yoy).

Kelompok administered prices Juni 2023 mencatatkan deflasi sebesar 0,02 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,25 persen (mtm). Deflasi kelompok administered prices dipengaruhi terutama oleh penyesuaian harga bahan bakar minyak nonsubsidi pada 1 Juni 2023.

Deflasi lebih dalam tertahan oleh inflasi tarif angkutan udara dan rokok kretek filter akibat peningkatan mobilitas saat libur HBKN Iduladha dan transmisi kenaikan tarif cukai tembakau yang berlanjut. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 9,21 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 9,52 persen (yoy).

Baca juga artikel terkait INFL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang