tirto.id - Pelatih Luis Milla mengungkapkan salah satu kunci kemenangan Timnas Indonesia saat mengalahkan Brunei dengan skor telak 4-0 di laga perdana Kompetisi Aceh World Solidarity Cup, pada Sabtu malam (2/11/2017).
“Kunci kemenangan kami adalah saat tim memulai pertandingan dengan baik, 30 menit pertama jadi kunci di mana air belum menggenang (akibat hujan di lapangan pertandingan),” kata Milla sebagaimana dilansir laman PSSI.
Milla menambahkan, “Saat air banyak, kita juga bisa menjaga fokus hingga 30 menit kedua. Secara garis besar saya puas dengan tim hari ini dapat kemenangan berharga, tapi saya tetap ingin mencari bentuk terbaik dari tim.”
Gol pertama dan kedua Indonesia di laga itu memang tercipta pada setengah jam pertama pertandingan berlangsung. Gol Hansamu Yama tercipta pada menit ke-17. Sedangkan gol hasil tendangan bebas Septian David Maulana lahir di menit 25. Sementara 2 gol lain dicetak Fachruddin Aryanto (menit 68) dan Yabes Roni (menit 89) dalam laga di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya Banda Aceh itu.
Menurut Milla, kemenangan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia, terutama saat menghadapi situasi lapangan becek akibat hujan deras mengguyur stadion. Dia menilai kondisi mirip kemungkinan bisa dialami oleh Timnas Indonesia saat berlaga di Asian Games 2018.
“Bisa kita ingat saat melawan Thailand U-23 (kualifikasi Piala Asia U-23), lapangan seperti ini, banyak hujan dan genangan. Lapangan seperti ini bisa jadi opsi dan kemungkinan yang akan terjadi di Asian Games nanti," kata Milla.
Milla juga berharap ke depan semua pemain Timnas dapat bermain dengan harmoni yang lebih terjaga. Dia mengaku hingga kini masih berupaya menemukan formula permainan yang bisa membuat daya dobrak anak asuhnya lebih progresif.
“Dua gol dari dua bek kita bukan kebetulan, tapi sudah kita latih berulang-ulang. Bukan cuma kedua bek yang cetak gol, tapi saya senang semua pemain bisa mengaplikasikan apa yang saya inginkan," kata Milla.
Milla menambahkan akan menampilkan strategi yang berbeda melawan tim Mongolia yang pada laga pertama takluk 0-3 dari Kyrgyztan di kompetisi yang sama. Dia mengklaim, selama Kompetisi Aceh World Solidarity Cup 2017, menerapkan satu jenis strategi untuk satu laga saja.
Khusus untuk menghadapi Mongolia, Milla menyatakan “Kami ingin mengambil opsi serangan pertama dan kreatif di lapangan tengah, dan filosofi menyerang ala kami. Secara fisik mongolia lebih baik dari Brunei, tapi kita akan kreasikan apa yang saya inginkan nanti.”
Saat melawan Mongolia, Milla juga ingin melihat adaptasi dan kekompakan para pemain Timnas Indonesia. Dia memastikan akan menerapkan strategi khusus untuk menghadapi permainan keras Mongolia.
“Di turnamen ini kita juga akan menganalisis bagaimana kalau pemain A dipasangkan dengan pemain B, dan bagaimana pengaruhnya untuk tim. Akan dianalisa semuanya,” kata Milla.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom