Menuju konten utama

Indonesia Perluas Pasar Ekspor ke Tunisia di Tengah Perang Tarif

Selain Tunisia, Indonesia juga tengah melakukan proses pembahasan kesepakatan dagang dengan negara-negara GCC (Gulf Cooperation Council).

Indonesia Perluas Pasar Ekspor ke Tunisia di Tengah Perang Tarif
Foto udara proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Kendari New Port, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (20/6/2025). ANTARA FOTO/Andry Denisah/bar

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ratifikasi perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Tunisia, Afrika Utara pada tahun ini. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, mengakui kesepakatan dagang tersebut merupakan salah satu upaya Indonesia untuk memperluas pasar ekspor pasca pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenakan tarif resiprokal 32 persen.

"Tunisia, Insyaallah tahun ini ratifikasi," ujar dia, saat ditemui awak media, di sela-sela Uganda-Indonesia Business Forum, di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

Selain Tunisia, Indonesia juga masih dalam proses pembahasan kesepakatan dagang dengan negara-negara GCC (Gulf Cooperation Council), yang terdiri dari Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar. Kemudian, ada juga perjanjian perdagangan internasional dengan keanggotaan terbatas (Preferential Trade Agreement/PTA) dengan Sri Lanka, FTA ASEAN-Kanada, perjanjian dagang Indonesia-Turki, dan negara-negara Asia Selatan.

"Juga Indonesia-EU CEPA sedang dalam proses dan masih banyak lagi yang lain, dan pada tahun 2025 Indonesia memiliki sekitar 21 FTA atau CEPA dalam kerangka bilateral dan regional yang mencakup negara-negara ASEAN, Tiongkok dan Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru, Hong Kong, Pakistan, Chili, UEA, Iran, dan juga (negara anggota) D8 dan OKI," jelas Roro.

Sementara itu, dalam ketidakpastian global yang tinggi, seiring dengan masih terus berlangsungnya perang tarif, Roro melihat mencari pasar baru bagi produk ekspor Indonesia menjadi hal yang penting. Afrika, menjadi salah satu wilayah yang akan terus dijajaki ke depannya.

"Kami memiliki banyak jalan yang benar-benar berbeda, yang dapat digunakan untuk meningkatkan ini ke depan. Kami memiliki aktivitas pencocokan bisnis intensif yang kami lakukan secara teratur, juga untuk memastikan bahwa kami menghubungkan bisnis potensial kami dengan pembeli potensial dan beberapa bagian dunia, dan saya pikir wilayah Afrika adalah salah satu yang sangat unik," tambah dia.

Baca juga artikel terkait EKSPOR atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra