tirto.id - Lembaga survei lndo Barometer telah melakukan survei di seluruh Provinsi di Indonesia, yang meliputi 34 Provinsi, pada tanggal 15 sampai 21 Maret 2019 terkait Pilpres 2019.
Pada survei tersebut Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli mengatakan terdapat lima indikator kemenangan Jokowi-Ma'ruf pada pertarungan Pilpres 2019.
Ia menjelaskan indikator pertama, 64,4 persen masyarakat puas dengan kinerja Jokowi sebagai capres petahana dan 31,6 persen merasa tidak puas.
"Yang kedua, penilaian kualitas personal Jokowi lebih baik daripada Prabowo. Ada dua aspek kualitas yang dinilai, yakni aspek kepribadian dan kemampuan," ujarnya saat di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).
Kemudian berdasarkan data survei, menunjukkan program tiga kartu baru Jokowi yang disampaikan saat kampanye disambut positif oleh masyarakat.
Tiga program kartu tersebut yaitu, Kartu Sembako Murah (KSM), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KlP Kuliah) dan Kartu Pra Kerja (KPK).
Program tersebut kata Rusli, disukai masyarakat di atas 85 persen, namun yang kenal atau tahu, belum maksimal, yaitu masih di bawah 40 persen.
Selanjutnya, mayoritas responden muslim Indonesia menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo.
Sebesar 45,5 persen responden Islam menyatakan, paling terwakili oleh Jokowi, sedangkan hanya 30 persen respoden Islam merasa paling diwakili oleh Prabowo.
"Sementara responden Islam yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 24,5 persen," terangnya.
Terakhir Rusli menuturkan, jika dibandingkan dengan Prabowo, keunggulan dukungan terhadap Jokowi merata di berbagai segmen penting pemilih.
Seperti jenis kelamin, desa-kota, pulau, agama, usia, pendidikan, profesi, parpol pendukung koalisi, dan lainnya.
Dirinya mengatakan selain lima indikator tersebut, elektabilitas paslon 01, Jokowi-Ma'ruf masih unggul jauh dibandingkan Capres-Cawapres 02, Prabowo-Sandi.
Sehingga menurutnya hal itu merupakan penanda kuat kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf pada pertarungan Pilpres 2019.
"Namun, kemenangan itu akan batal jika pendukung Jokowi-Amin golputnya mencapai 40 persen. Sementara pendukung Prabowo Subianto tidak ada yang golput," pungkasnya.
Diketahui dalam survei nasional Indo Baromer jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, serta responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari