tirto.id - Google telah memperkenalkan augmented reality (AR) berbasis teknologi ARCore di platform YouTube, yang memungkinkan penonton menjajal kosmetik secara virtual.
Fitur ini telah diperkenalkan oleh Google dua hari lalu, yakni tepatnya 18 Juni 2019.
Saat ini banyak konsumen yang menonton ulasan kosmetik di YouTube sebelum memutuskan untuk membeli produk baru.
Brand kosmetik sendiri sudah lama menggandeng beauty vlogger untuk mempromosikan dan mengulas produk andalannya melalui channel YouTube. Hal ini lah yang mendorong Google untuk menghadirkan iklan berbasis AR di YouTube.
Fitur baru berbasis augmented reality ini bernama AR Beauty Try-On. Fitur ini memungkinkan konsumen atau penonton turut mencoba kosmetik seperti lipstik secara virtual sambil mengikuti ulasan pembuat konten atau vlogger.
"Hari ini, kami memperkenalkan AR Beauty Try-On, yang memungkinkan pemirsa mencoba riasan secara virtual sambil mengikuti pembuat konten YouTube untuk mendapatkan tips, ulasan produk, dan banyak lagi. Berkat pembelajaran mesin dan teknologi AR, ia menawarkan sampel produk yang realistis dan virtual yang bekerja pada beragam warna kulit. Saat ini dalam alpha, AR Beauty Try-On tersedia melalui FameBit oleh YouTube, platform konten bermerek Google," pernyataan Google melalui blog resminya.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Google yang dilansir dari The Verge, 30 persen pemirsa YouTube telah mengaktifkan fitur pengalaman AR di aplikasi YouTube untuk iOS dan menghabiskan lebih dari 80 detik rata-rata untuk mencoba lipstik secara virtual.
MAC Cosmetics menjadi brand kosmetik pertama yang memanfaatkan fitur AR YouTube dengan menggandeng mitra FameBit dan meluncurkan iklan berbasis AR Beauty Try-On.
Melalui iklan berbasis AR ini, brand kosmetik seperti MAC dapat memanfaatkan komunitas kreator konten di YouTube dan mendemokan produknya secara virtual.
Fitur baru berbasis AR ini mulai tersedia secara luas untuk brand lain dan pengiklan musim panas ini.
Google berupaya untuk membantu pengiklan dan brand untuk menjadikan konten iklan lebih menarik, mendidik, dan akhirnya efektif untuk mengarahkan pada keputusan pembelian.
Editor: Yandri Daniel Damaledo