tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah berada di zona merah. Pada penutupan perdagangan Selasa (8/4/2025), IHSG berada di level 5.996,14, turun 514,48 poin atau 7,90 persen. Penurunan ini lebih baik dibanding posisi indeks harga saham pagi tadi, yang dibuka di level 5.914,29.
Sementara pada perdagangan hari ini, IHSG sempat berada pada level tertingginya di harga 6.036,55 dan level terendah di harga 5.882,60. Berdasar data RTI Business, 30 saham tercatat menguat, dengan 95 saham tidak berubah dan 672 saham lainnya turun ke zona merah.
Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperdagangkan sebanyak 22,736 miliar lembar saham, dengan transaksi sebanyak 1,43 juta kali dan kapitalisasi pasar saham mencapai Rp10.310,80 triliun.
Mengutip laman IDX, saham teraktif pada perdagangan hari ini masih dihuni oleh jajaran bank-bank besar, seperti PT Bank Central Asia Tbk alias BBCA yang diperdagangkan sebanyak 533,07 juta kali, dengan harga 7.775 per lembar saham.
Kemudian, ada pula PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang diperdagangkan sebanyak 738,45 juta kali di harga 4.670 per lembar saham dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) diperdagangkan hingga 734,81 juta kali di harga 3.640 per lembar saham.
Tren negatif IHSG ini diakui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kendati sejak siang tadi terus mengalami perbaikan.
“Meski dunia tidak sedang baik-baik saja, indikator pasar keuangan memang masih fluktuatif, IHSG [Indeks Harga Saham Gabungan] masih negatif, namun sudah dalam tren positif,” ujar dia, dalam acara Sarasehan Ekonomi, di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher