tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkonsolidasi pada perdagangan pagi ini, Rabu (20/4/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 7.101 sampai dengan 7.277.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah pada sesi penutupan perdagangan Selasa kemarin. Indeks berada di level 7.199 (-1,04 persen) dibanding penutupan perdagangan sebelumnya.
"Hari ini pergerakan IHSG terlihat kembali pada rentang konsolidasi wajar," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, Rabu (20/4/2022).
William mengatakan, IHSG terlihat kembali pada rentang konsolidasi wajar setelah upaya menggeser resisten level ke arah yang lebih baik belum berhasil. Ini terjadi karena masih minimnya sentimen serta terjadinya perlambatan roda perekonomian.
"Masih menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia, sehingga belum terlihat adanya booster yang dapat mendorong kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang," sebutnya.
Meski begitu, kata William momentum fluktuatif harga yang terjadi dalam pergerakan IHSG hari ini masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- BBRI
- AKRA
- BBCA
- EXCL
- ICBP
- BSDE
- INDF
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia masih merekomendasikan INDY Indika Energy Tbk dengan target price 3.000 – 3.050, tingkat masuk 2.830 - 2.870, dan stop loss 2.800.
"Mengalami koreksi dan breakdown support. Sell/Take Profit," ujarnya.
Selain INDY, Dennies juga rekomendasikan saham milik MEDC Medco Energy Tbk. MEDC masih menarik dicermati dengan target price 590 – 610, tingkat masuk 550 – 570, dan stop loss 540
"Rebound di sekitar area support dengan stochastic melebar setelah membentuk golden cross, mengindikasikan potensi penguatan," pungkasnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri