tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkonsolidasi pada perdagangan pagi ini, Senin (21/3/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada di rentang 6.823 sampai dengan 7.022.
Sebelumnya, IHSG terkoreksi pada sesi penutupan perdagangan Jumat kemarin. Indeks ditutup melemah 0,14 persen atau 9,42 poin ke 6.954 dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
"Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, Senin (21/3/2022).
Pola gerak IHSG terlihat masih betah berada dalam area konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar. Namun, saat ini fase konsolidasi yang terjadi terlihat masih cukup wajar.
"Walaupun secara jangka pendek IHSG terlihat bergerak sideways dengan kategori memiliki potensi bergerak kembali ke jalur uptrend," ujarnya.
Di sisi lain, investor dengan time frame jangka panjang, juga dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan pembelian.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya:
- TLKM
- BBNI
- JSMR
- ITMG
- GGRM
- AKRA
- LSIP
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan ASII Astra International Tbk target price: 6.550 – 6.650 dengan tingkat masuk 6.350 – 6.450 dan stop loss: 6.250
"Mengalami koreksi dengan volume rendah, namun masih bergerak di rentang tren konsolidasi," jelasnya.
Selain ASII, saham ERAA Erajaya Swasembada Citra Tbk juga masih akan menarik untuk di cermati pelaku pasar. ERAA target price: 580 – 600 dengan tingkat masuk 540 – 560 dan stop loss 530.
"Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," tandasnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri