tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (9/11/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 6.954 sampai dengan 7.172.
"IHSG hari ini berpotensi melemah," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan, pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam area konsolidasi wajar. Hingga saat ini potensi tekanan masih cukup besar dibandingkan dengan kemampuan untuk naik.
"Namun sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata dia.
Dia meminta agar para investor harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar dikarenakan sentimen dari fluktuasi harga komoditas. Serta nilai tukar rupiah yang masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- JSMR
- BBNI
- AALI
- ASRI
- BBCA
- UNVR
- WIKA
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun rekomendasikan LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk dengan target price 1.220 – 1.250, entry level 1.150 – 1.175, dan stop loss 1.130.
"Bergerak dalam tren penguatan jangka pendek setelah goldencross pada MA50. Uji resistance terdekat," ujarnya.
Selain LSIP PP, Deenies juga rekomendasikan saham milik TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk dengan target price 1.215 – 1.240, entry level 1150 – 1.175, dan stop loss 1.130.
"Bergerak dalam tren penguatan jangka pendek setelah goldencross pada MA50. Uji resistance terdekat," pungkas dia.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang