Menuju konten utama

HUT ke-19 Tagana, Risma Harap Kerja dari Hati, Tak Transaksional

Selama ini anggota Tagana hanya dibayar Rp250.000 per bulan.

HUT ke-19 Tagana, Risma Harap Kerja dari Hati, Tak Transaksional
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini membangun jembatan gantung sepanjang 90 meter untuk menghubungkan kecamatan Koto Salak dengan Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Bangun tersebut memakan biaya hingga Rp300 juta. tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini berharap kelompok Taruna Siaga Bencana (Tagana) dapat bekerja berangkat dari hati. Sebab, Tagana merupakan kelompok yang secara cepat dan langsung membantu masyarakat ketika tertimpa bencana tanpa perhitungan.

Hal tersebut merupakan harapan Risma pada saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-19. Acara tersebut dirayakan di Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat.

"Saya berharap Tagana ini tenaga yang mereka berangkatnya dari hati. Jadi mereka dididik tidak pernah hitung," kata Risma di lokasi Minggu (28/5/2023) malam.

Risma menuturkan, seringkali tim Tagana terjun langsung membantu warga yang terkena bencana hingga berhari-hari. Bahkan saat terjadi gempa bumi di Lumajang, Jawa Timur, tim Tagana terjun langsung warga hingga tujuh bulan.

"Itu mereka kadang kalau ada yang warga membutuhkan, misalkan kasur. Itu diserahkan, jadi mereka tidur dibawah. Jadi mereka itu yang luar biasa," ucapnya.

Politikus PDI-P itu juga berharap Tim Tagana dalam melakukan bantuan tidak hanya menjadi transaksional.

"Saya berharap Tagana terus berangkat dari hati. Sehingga kalau mereka bekerja dengan hati, maka semua tidak menjadi transaksional," ujarnya.

Selama ini, kata Risma, anggota Tagana hanya dibayar Rp250.000 per bulan. Tim Tagana selalu bekerja secara sukarela dan tanpa pamrih.

"Saya enggak punya duit untuk nambahin. Kemarin Rp200.000 [Gaji awal], saya tambahin Rp50.000," tuturnya.

Risma juga mengaku prihatin ketika Tim Tagana memberikan bantuan, tetapi sering kali malah dimarahi oleh warga.

"Karena mereka mungkin panik yah. Saya juga kadang kasihan gitu kan. Cuma apa? Saya bilang, saya saja yang dimarahin, saya bilang. Karena saya tahu betapa beratnya tugas mereka," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait TARUNA SIAGA BENCANA TAGANA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - News
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri