tirto.id - Iklan judi daring (judi online, judol) yang tersebar di media sosial semakin beragam dan unik kemasannya. Terbaru, di Facebook, muncul tayangan wawancara salah satu kanal media massa, dengan seorang perempuan berbaju tahanan yang disebut bekerja sebagai admin situs judol.
"TERKUAK SUDAH MANTAN NAP1 EX KASUS JUDDOL," begitu bunyi pesan dari unggahan akun "A200m empat" pada 9 Juni 2024 lalu (arsip). Nama akun tersebut merujuk ke nama situs judol yang dipromosikan.
Bersama unggahan tersebut, terdapat video pendek berisi sesi wawancara Metro TV yang menceritakan bagaimana kemenangan di situs tersebut bisa diatur dan biasa diberikan di awal. Misalnya, orang yang memakai situs judi tersebut diklaim bisa mendapatkan uang hingga Rp3 juta dengan modal Rp50 ribu.
Video tersebut menarik perhatian di Facebook. Sampai dengan Selasa (25/6/2024), video tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 2,5 juta penonton. Sementara unggahan itu juga sudah mengumpulkan 16 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 5 ribu komentar. Komentar-komentar baru masih terus bertambah dalam 24 jam terakhir.
Tirto juga menemukan unggahan serupa dari akun "A200m tiga" (arsip). Tidak hanya menggunakan video dan narasi yang sama, waktu tayang unggahan tersebut juga hanya berjarak sekitar 15 menit. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antar dua unggahan tersebut. Unggahan ini juga menarik perhatian netizen dan bahkan mengumpulkan tanda suka lebih banyak, 24 ribu tanda suka dan 4.600 komentar.
Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar ada video wawancara Metro TV yang menjabarkan tentang mengatur kemenangan di situs judi online?
Pemeriksaan Fakta
Tirto menyaksikan keseluruhan video berdurasi 1 menit 20 detik tersebut. Dari awal, video sudah terlihat mencurigakan karena isi percakapan dan gerak mulut pewawancara terlihat tidak sinkron.
Di awal sesi wawancara dalam video, terlihat headline bertuliskan "Candu Judi Online" yang mengindikasikan judul dari liputan tersebut. Terlihat juga watermark lambang Metro TV yang ditutupi dengan sticker di sepanjang video.
Berdasar dua petunjuk tersebut, kami melakukan pencarian dengan kata kunci "candu judi online metro tv". Hasil pencarian di Google mengarahkan ke artikel berikut.
Halaman tersebut berisi liputan berbasis video. Berdasar keterangan singkat di halaman tersebut, dijelaskan kalau orang yang diwawancara adalah seorang mahasiswi yang menjadi bandar judi online dengan gaji Rp25 juta dan mengoperasikan 50 situs judi.
Video liputan Metro TV bertajuk "Candu Judi Online" tersebut pertama kali tayang pada 15 September 2022 dan masuk program "Super Women", yang tayang di kanal YouTube media ini.
Bagian yang serupa dengan iklan judol yang tersebar di Facebook terlihat di menit 2:54 video milik Metro TV. Aviani Malik, pembawa acara sekaligus pewawancara dalam video, berbicara dengan seorang admin judol. Perempuan tersebut menceritakan bagaimana dia bisa terlibat dan apa yang dikerjakan selama menjadi admin judol.
Sesi wawancara juga sempat membahas soal kemungkinan menang. Namun, sang admin menjelaskan kalau kemenangan tidak bisa diatur. Hal ini berbeda dengan narasi di video Facebook.
Suara dari perempuan yang diwawancara juga berbeda antara video di Facebook dan di Metro TV. Di video wawancara asli, juga tidak disebut sama sekali nama situs judi online yang dipromosikan di video di Facebook.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tayangan wawancara di Metro TV yang menjabarkan tentang mengatur kemenangan di situs judi online bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang tersebar di Facebook mencatut liputan Metro TV yang mewawancara admin judi online pada September 2022. Dalam sesi wawancara aslinya, disebut kalau kemenangan di situs judi tidak diatur dan tidak ada promosi situs judi online tertentu seperti di video yang tersebar di Facebook.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty