tirto.id - Unggahan terkait iklan metode pengobatan alternatif banyak tersebar di dunia maya. Sayangnya, Tirto menemukan bahwa beberapa metode yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit adalah hoaks.
Baru-baru ini, kami menemukan sebuah unggahan di Facebook yang membahas soal metode tomat hijau sebagai solusi permasalahan diabetes (arsip).
"100% solusi untuk hidup Anda tanpa diabetes," begitu bunyi pesan unggahan akun "GulaTerkendali" pada 6 Juli 2024 lalu.
Bersama pesan tersebut tercantum sebuah video pendek dengan narasi dalam video bertuliskan, "Metode tomat hijau mengembalikan kadar gula ke angka ideal 90 mg/dl dalam 5 menit".
Dalam video juga ditampilkan dr. GM. Silvia. M., Msc memberikan penjelasan mengenai metode tersebut. Namun, terlihat tidak adanya ketidaksinkronan antara gerak mulut dan audio dari konten tersebut.
Di bagian akhir video, terdapat imbauan untuk menekan tombol di bagian bawah video. Sampai dengan Jumat (19/7/2024), video tersebut telah mengumpulkan lebih dari 69 ribu penonton. Unggahan juga mengumpulkan 639 tanda suka (likes) dan 72 komentar, serta dibagikan ulang setidaknya 33 kali.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar metode tomat hijau dapat menstabilkan gula darah dalam waktu instan?
Pemeriksaan Fakta
Perlu diketahui, diabetes adalah penyakit gula darah tinggi. Mengutip Halodoc, tanda utama dari penyakit ini adalah meningkatnya kadar gula darah (glukosa) melebihi nilai normal. Adapun kadar gula darah dinyatakan normal ketika kurang dari 100 miligram per desiliter (mg/dL). Kadar gula mencapai 100-125 mg/dL berarti sudah memasuki prediabetes, sedangkan 126 mg/dL ke atas sudah tergolong diabetes.
Kembali ke video yang tersebar di Facebook. Klaim dari video menyebut kalau metode tomat hijau mengembalikan kadar gula ke angka ideal 90 mg/dl dalam 5 menit. Terkait klaim ini kami mencoba menanyakan ke Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB. Dia dengan tegas menyebut kalau klaim ini hoaks.
"Hoaks dan tampaknya juga (menggunakan manipulasi) AI," ujarnya ketika dihubungi Tirto, Kamis (18/7/2024).
Terkait dengan penggunaan manipulasi kecerdasan buatan, kami juga melakukan pemindaian terhadap konten audio dalam unggahan. Mengingat, video juga terlihat mencurigakan karena ketidaksinkronan antara gerak bibir dan audio. Selain itu, terdapat beberapa kata yang juga terdengar tidak jelas pelafalannya seperti, "mg/dL".
Hasil pemindaian menggunakan perangkat Hive Moderation menyebut konten audio dalam video tersebut kemungkinan besar adalah produksi dari AI. Hive Moderation memberi nilai 100 persen kemungkinan konten tersebut adalah produksi AI.
Penjelasan dalam video tersebut juga bisa dibilang tidak terarah. Sampai akhir video, kami tidak menemukan penjelasan mengenai metode tomat hijau yang disebut dalam video. Hal ini dapat menimbulkan beragam spekulasi dari pemanfaatan tomat hijau. Hal tersebut juga tergambar dari sejumlah komentar yang mempertanyakan pemanfaatan tomat hijau tersebut.
Kami juga mencoba mencari video asli dari tayangan yang menunjukkan Dokter Silvia yang dicatut dalam unggahan Facebook tersebut. Menggunakan metode reverse search image dari salah satu fragmen gambar, hasil pencarian Yandex mengarahkan ke foto serupa. Terlihat kalau Dokter Silvia kerap mengisi di kanal Dokter24.
Pencarian di kanal YouTube Dokter24 mengarahkan ke video berikut, yang menunjukkan Dokter Silvia dengan pakaian dan latar yang sama dengan video yang tersebar di Facebook. Video tersebut berasal dari unggahan 2 Agustus 2019 dan membahas soal penggunaan tisu magic bagi alat kelamin pria. Dalam video tersebut tidak ada bahasan sama sekali soal penyakit diabetes.
Tirto kemudian mencoba mencari kaitan antara buah tomat secara umum dengan penyakit diabetes. Sebuah artikel yang dimuat di International Journal of Food Properties pada April 2018, yang ditulis oleh Saleem A. Banihani menyebut, sejumlah penelitian pada manusia menunjukkan kalau konsumsi tomat tidak memperbaiki resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi sel otot, lemak dan hati yang tidak mampu menggunakan insulin secara optimal. Mengutip situs resmi RS Siloam, jika seseorang mengalami resistensi insulin dan tidak mengalami penanganan ada kemungkinan berkembang menjadi diabetes melitus.
Namun, berdasarkan tulisan tersebut, tomat (segar ataupun dimasak) baik untuk kondisi diabetes karena mengurangi stres oksidatif akibat diabetes, peradangan, percepatan aterosklerosis, dan kerusakan jaringan. Meski begitu, menurut dia, perlu ada penelitian lebih lanjut pada manusia untuk mengetahui dampak buah tomat terhadap kondisi diabetes.
Beberapa informasi, misalnya dari situs resmi RS Siloam berikut, juga menyebut tomat sebagai salah satu buah penurun gula darah. Tomat disebut mengandung likopen dan anthocyanin yang tergolong sebagai antioksidan.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan bahwa klaim adanya metode tomat hijau yang dapat menurunkan gula darah dalam waktu lima menit bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video dan narasi yang tersebar di Facebook tidak memuat informasi apapun soal metode tomat hijau yang disebut dalam video.
Video yang juga menggunakan audio yang telah dimanipulasi. Dalam versi aslinya, Dokter Silvia tidak membahas apapun soal metode tomat hijau.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty