Menuju konten utama

Hadapi Pandemi Corona, Jokowi dan Anies Klaim Stok Pangan Aman

Tanpa ada pasokan dari luar daerah, stok beras di Jakarta aman untuk dua bulan ke depan.

Hadapi Pandemi Corona, Jokowi dan Anies Klaim Stok Pangan Aman
Karyawan memeriksa stok beras di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.

tirto.id - Presiden Joko Widodo memastikan ketersediaan bahan pokok aman. Ia mengatakan stok yang ada saat ini memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Pemerintah memastikan ketersediaan bahan kebutuhan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata dia di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020).

Dalam menangani dampak pandemi Corona, Jokowi juga telah memberikan insentif kebijakan ekonomi.

"Sebagaimana diumumkan Menko Perekonomian dan jajaran menteri perekonomian untuk menjaga kegiatan dunia usaha yang telah berjalan, agar tetap berjalan seperti biasa," ujarnya.

Ia pun meminta kepala daerah untuk mendukung kebijakan tersebut dan memberikan kebijakan yang memadai di daerah.

"Saya dan jajaran kabinet bekerja keras untuk menyiapkan dan menjaga Indonesia dari penyebaran COVID-19, dan meminimalkan implikasinya terhadap ekonomi Indonesia," kata dia.

Terkait stok pangan di Jakarta, Gubernur DKI Anies Baswedan mengklaim kondisinya aman. Ia merujuk data Bulog, yakni ada 320.000 ton beras untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta.

"Terkait kebutuhan pangan, perlu disampiakan di sini, bahwa Alhamdulilah stok kebutuhan pangan di Jakarta cukup baik," kata dia di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengaku meskipun tidak ada pasokan beras ke depan, stok tersebut masih bisa digunakan untuk dua bulan ke depan.

"Tanpa pasokan kita bisa bertahan dua bulan. Dan ini Insyaaallah diamankan juga dengan Pasar Jaya," ucapnya.

Ia menambahkan, masyarakat yang menerima subsidi berupa kebutuhan pokok dapat tetap diambil di Pasar Jaya dengan leluasa.

"Kami hanya mengingatkan pentingnya melakukan penjarakan antar warga, sehingga interaksi termasuk antrean-antrean itu diberikan ruang yang cukup," tuturnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Riyan Setiawan & Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Zakki Amali
Editor: Zakki Amali