Menuju konten utama

Gunung Merapi Kembali Erupsi, 253 Warga Mengungsi

Sebanyak 60 warga Klaten dan 193 warga Sleman mengungsi akibat Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sejauh 5 kilometer.

Gunung Merapi Kembali Erupsi, 253 Warga Mengungsi
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Desa Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (30/6/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.

tirto.id - Sebanyak 253 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Gunung berapi aktif itu meluncurkan awan panas guguran sejauh lima kilometer ke arah tenggara, Rabu (9/3/2022) pukul 23.18 WIB.

"Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah ditetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).

Muhari mengatakan BPBD Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Magelang dan BPBD Kabupaten Sleman telah berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) serta instansi lainnya.

Dia mencatat sebanyak 253 warga mengungsi di sejumlah titik aman dari erupsi Gunung Merapi. Sebanyak 60 warga mengungsi di Klaten, Jawa Tengah, dan 193 warga mengungsi di Kabupaten Sleman, DIY.

"Pihak BPBD telah memberikan pendampingan dan bantuan logistik pada pengungsi," ujarnya.

BPPTKG melaporkan Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran ke arah tenggara dengan jarak luncur terjauh lima kilometer pada Rabu (9/3/2022) malam.

"Awan panas guguran terjadi pada pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis, Kamis.

Awan panas guguran terus berlanjut hingga Kamis (10/3/2022) dini hari. Hal itu menyebabkan hujan abu di sejumlah wilayah seperti di Pos Pengamatan Gunungapi Babadan, Desa Tlogolele, Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan, Desa Paten, Desa Sengi dan Desa Krinjing di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian juga Desa Balerante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

"Awan panas bergerak meluncur dengan jarak maksimal 2 kilometer pada Kamis dini hari pada pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik," terangnya.

BPPTKG melaporkan adanya aktivitas gempa yang didominasi oleh guguran hingga akhirnya mulai melandai pada pukul 01.30 WIB.

BPPTKG juga mencatat Gunung Merapi meluncurkan lava pijar sebanyak 7 kali ke arah barat daya dengan jarak maksimum 1,8 kilometer.

"BPPTKG memberikan informasi bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer," jelasnya.

Material vulkanik juga berpotensi menimbulkan letusan dan menjangkau radius 3 kilometer di sejumlah titik Gunung Merapi.

"Ada di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan