Menuju konten utama

Gubernur Kaltim Waspada Masuknya ISIS Filipina ke Wilayahnya

Gubernur meminta semua pihak untuk tetap berwaspada mengingat adanya kemungkinan menyusupnya kelompok ISIS ke wilayah Indonesia, terutama di wilayah Kaltim dan Kaltara.

Gubernur Kaltim Waspada Masuknya ISIS Filipina ke Wilayahnya
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Antara foto/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak mengingatkan masyarakat di wilayahnya untuk berwaspada dengan kemungkinan masuknya kelompok ISIS dari Marawi Filipina, mengingat waktu tempuhnya yang hanya tiga jam.

"Pertempuran sengit antara pasukan Filipina melawan militan ISIS di Marawi, tentu harus menjadi perhatian. Bukan tanpa alasan, sebab waktu tempuh lokasi pertempuran itu hanya tiga jam dari wilayah pulau terluar Kaltim dan Kalimantan Utara," kata Awang Faroek, di Samarinda, Jumat (16/6/2017).

Gubernur meminta semua pihak untuk tetap berwaspada mengingat adanya kemungkinan menyusupnya kelompok ISIS ke wilayah Indonesia, terutama di wilayah Kaltim dan Kaltara.

"Kita perlu meningkatkan kewaspadaan sebab jangan sampai aksi dan gerakan radikal dari Filipina masuk dan menyusup ke wilayah Indonesia, khususnya Kaltim dan Kalimantan Utara. Kalau itu terjadi maka dikhawatikan nantinya bisa saling mencurigai dan menimbulkan pertentangan antaragama," tuturnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada para alim ulama, pemuka masyarakat, tokoh pemuda khususnya kepada forum maupun paguyuban yang sudah terbentuk untuk terus meningkatkan kewaspadaan dini, guna mencegah potensi gerakan radikalisme ataupun aksi-aksi terorisme masuk ke Kaltim.

Awang mengaku, saat ini Pemprov Kaltim bersama seluruh pemangku kepentingan semakin sadar bahwa tantangan semakin hari kian kompleks dan beragam.

Tantangan itu, kata dia, termasuk tuntutan perubahan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara, sehingga kewaspadaan dini perlu terus ditingkatkan untuk mencegah timbulnya potensi konflik.

"Kaltim saat ini telah terbentuk beberapa forum maupun paguyuban yang memiliki peran dan tugas yang penting dan strategis dalam pembinaan kerukunan hidup antarumat beragama, sehingga tidak terjadi konflik seperti yang terjadi pada daerah lain di Tanah Air," kata Awang Faroek dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto