Menuju konten utama

Gubernur Bank Sentral Asia Perkuat Kerja Sama Regional

Gubernur Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik sepakat untuk memperkuat komitmen regional dalam menghadapi perkembangan ekonomi global. Penguatan kerja sama regional ini diperlukan untuk menghadapi perkembangan ekonomi global, terutama kebijakan moneter negara maju yang beragam (divergen).

Gubernur Bank Sentral Asia Perkuat Kerja Sama Regional
(Ilustrasi) Pertemuan forum EMEAP (Executives Meeting of East Asia-Pacifics Central Banks). Antara Foto/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Dalam kesempatan pertemuan forum EMEAP (Executives Meeting of East Asia-Pacifics Central Banks), Gubernur Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik sepakat untuk memperkuat komitmen regional dalam menghadapi perkembangan ekonomi global.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara dalam keterangannya di Bali, Minggu (31/7/2016) mengatakan penguatan kerja sama regional ini diperlukan untuk menghadapi perkembangan ekonomi global, terutama kebijakan moneter negara maju yang beragam (divergen).

EMEAP atau pertemuan Eksekutif Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik merupakan forum kerja sama sebelas Bank Sentral dan otoritas moneter di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Kali ini, Bali, Indonesia menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan Gubernur EMEAP ke-21.

Keanggotaan EMEAP meliputi the Reserve Bank of Australia, the People's Bank of Cina, the Hong Kong Monetary Authority, Bank Indonesia, the Bank of Japan, the Bank of Korea, Bank Negara Malaysia, the Reserve Bank of New Zealand, Bangko Sentral ng Pilipinas, the Monetary Authority of Singapore dan the Bank of Thailand.

Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo ini, para Gubernur sebelas Bank Sentral dan otoritas moneter di Asia Timur dan Pasifik berbagi mengenai pandangan terhadap perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global maupun regional.

"Para Gubernur memandang bahwa kondisi ekonomi dan kebijakan moneter yang divergen di negara-negara maju telah menempatkan area EMEAP pada potensi kerentanan dan gejolak," kata Tirta.

Meskipun demikian, tambah Tirta, para gubernur juga mencatat bahwa secara umum pasar keuangan di kawasan EMEAP tetap berfungsi baik dalam menghadapi beberapa ancaman yang dapat meningkatkan gejolak.

Untuk itu, para gubernur setuju bahwa komunikasi dan kerja sama antara para otoritas sangat penting agar dapat menentukan arah perekonomian yang saat ini sedang menuju ketidakpastian global.

"Komunikasi dan kerja sama tersebut perlu dilakukan tidak hanya di area EMEAP, namun juga dengan negara-negara lainnya," jelas Tirta.

Secara keseluruhan, para gubernur sepakat untuk menggunakan EMEAP sebagai wadah bersama untuk berbagi dan berdiskusi mengenai berbagai perkembangan dan isu yang memengaruhi stabilitas ekonomi, moneter dan keuangan regional.

Dalam forum itu, para gubernur ikut mencatat laporan Pertemuan Deputi Gubernur EMEAP ke-50 di Sidney, Australia, yang telah berlangsung pada April 2016.

Pertemuan di Sydney tersebut membahas dan mengapresiasi kemajuan dalam aktivitas kerja sama EMEAP di bidang pasar keuangan, pengawasan bank, sistem pembayaran dan setelmen, serta teknologi informasi.

Kemudian, para Gubernur mendiskusikan perkembangan Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee/MFSC) terkait pengawasan, kegiatan riset, dan kerangka manajemen krisis regional.

"Mereka sepakat mengenai perlunya pembentukan suara kolektif dalam merespons reformasi kebijakan global," kata Tirta.

Selanjutnya, para gubernur menyepakati dan menerima the Reserve Bank of New Zealand sebagai tuan rumah pada Pertemuan Gubernur EMEAP ke-22 pada 2017.

Baca juga artikel terkait KERJA SAMA EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo