Menuju konten utama

Green Book Menang Film Terbaik Oscar 2019

Green Book sebelumnya memenangkan Producers Guild Awards (PGA) 2019 mengalahkan A Star Is Born dan Roma.

Green Book Menang Film Terbaik Oscar 2019
Peter Farrelly berposeuntuk untuk penghargaan film terbaik untuk "Green Book" di ruang pers di Oscar pada hari Minggu, 24 Februari 2019. Jordan Strauss / Invision / AP

tirto.id - Green Book memenangkan kategori Best Picture (Film Terbaik) Oscar 2019 yang digelar Minggu (24/2/2019). Film yang menampilkan Mahershala Ali ini mengisahkan tentang persahabatan antara pianis Jazz Afro-Amerika, Don Shirley Jr dengan sopir kulit putihnya, Tony Lip.

Green Book sebelumnya memenangkan Producers Guild Awards (PGA) 2019 mengalahkan A Star Is Born dan Roma. Dilansir Independent, kemenangan Green Book di PGA diprediksi menjadi jembatan untuk memenangkan Best Picture Oscar, dan hari ini prediksi itu terbukti benar.

Selama 29 tahun PGA selalu mendahului langkah Oscar dalam menentukan kandidat pemenang Best Picture dan hanya luput 2 kali, yaitu The Big Short pada 2015 (yang menang di PGA, kalah di Oscar), dan La La Land pada 2016 (menang di PGA, kalah di Oscar).

Meskipun PGA tidak sepopuler Golden Globes, ajang ini cukup dipertimbangkan dalam memprediksi kemenangan Oscar.

Green Book mengalahkan Black Panther, BlacKkKlansman, The Favourite, Bohemian Rhapsody, Roma, A Star Is Born, dan Vice.

Film ini mengisahkan kehidupan nyata kaum kulit hitam di Amerika tahun 1960-an. Green book adalah sebuah buku panduan bepergian bagi Afro-Amerika berisi berbagai larangan dan anjuran di setiap kota dan negara bagian, agar perjalanan mereka lancar dan terbebas dari halangan apapun.

Don Shirley membutuhkan buku tersebut untuk tur musiknya dengan didampingi sopir pribadinya, Tony Lip alias Tony Vallelonga (Viggo Mortensen) yang merupakan seorang kulit putih.

Selain Oscar dan PGA, film Green Book juga memenangi Best Picture (musical or comedi) di Golden Globes dan menang di Toronto Film Festival.

Film ini memiliki sejarah dan nilai kemanusiaan yang kental soal ras kulit hitam. Meskipun penggambaran persahabatan yang kental antara Don Shirley dan sopirnya ditolak mentah-mentah oleh keluarga Shirley.

Film ini tak lepas dari kontroversi, salah satunya soal Mahershala Ali yang diminta meminta maaf pada keluarga Shirley karena dianggap tidak memberitahukan soal karakter Shirley yang akan difilmkan.

Selain itu, kasus sutradara, Peter Farrelly yang dikecam atas beberapa kasus pelecehan seksual dan asisten sutradara Nick Vallelonga yang pernah mencuitkan tentang anti-muslim menyebabkan film ini tidak lepas dari kritik.

Akan tetapi, The Guardian mewartakan, pihak-pihak tersebut sudah meminta maaf atas perbuatan mereka di masa lalu.

Baca juga artikel terkait OSCAR 2019 atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Film
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra