tirto.id - Godzilla vs. Kong menunjukkan keperkasaannya di industri film. Sebab, film ini telah meraih pendapatan kotor tertinggi sejak awal mula pandemi Covid-19.
Pendapatan Godzila vs. Kong mencapai lebih dari 350 juta dolar AS secara global, mengalahkan Tenet yang pendapatannya 363 juta dolar AS. Tak hanya mengungguli Tenet dari segi pendapatan, tetapi juga mengalahkan Wonder Woman 1984 yang mencatatkan 120 juta dolar AS menurut laporan perusahaan Comscore.
Film ini memulai debutnya di 38 pasar luar negeri dan HBO Max pada Rabu, 24 Maret 2021 dan mendatangkan 121,8 juta dolar AS. Angka ini salah satunya datang dari pasar Cina yang 'menyumbang' 70,3 juta dolar AS. Menurut LATimes, Godzila vs. Kong menorehkan debut terbesar untuk film Hollywood di Cina sejak tahun 2019.
Dilansir Slashfilm, film ini sudah dirilis di 39 pasar di seluruh dunia dan di pekan lalu mendatangkan 37,480 juta dolar AS. Film ini pastinya akan balik modal mengingat biaya pembuatannya sebesar 160 juta dolar AS dan menghabiskan sekitar 70 juta dolar AS untuk promosi. Faktor penonton dengan rentang usia yang beragam menjadi salah alasan kesuksesan Godzila vs. Kong.
Godzilla vs. Kong disutradarai oleh Adam Wingard. Film ini merupakan sekuel dari tiga film pendahulunya, yakni Godzilla (2014), Kong: Skull Island (2017), dan Godzilla: King of The Monsters (2019).
Eric Pearson dan Max Borenstein dipercaya menulis naskah film tersebut. Film yang berdurasi 113 menit ini dibintangi oleh Alexander Skarsgard, Millie Bobby Brown, Rebecca Hall dan Brian Tyree Henry, Shun Oguri, dan Eiza González.
Perjalanan sang sutradara sendiri dalam pembuatan Godzila vs. Kong dimulai pada 2013 saat filmnya berjudul You're Next mencuri perhatian Peter Jackson. Sutradara kenamaan yang mengarahkan film King Kong (2005) ini lantas memilih Wingard untuk mengarahkan Skull Island. Namun karena sejumlah alasan, mereka meninggalkan proyek ini.
Kemudian di tahun 2017 Wingard dipercaya kembali menjadi sutradara Godzila vs. Kong. Ide awal Wingard adalah menonjolkan gaya pahlawan 80 dan 90an seperti John McClane di Die Hard dan Martin Riggs di Lethal Weapon.
"Saya selalu melihat Kong di film in sebagai pahlawan action 80-an atau di awal 90-an seperti pahlawan aksi Shane Black. Saya penggemar berat gaya aksi seperti itu di mana si pahlawan adalah sosok yang kurang beruntung," ujarnya pada Hollywood Reporter.
Penulis: Shanti Dwi Jayanti
Editor: Alexander Haryanto