tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,4 di Teluk Tomini, Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (11/6/2023) pagi, diakibatkan deformasi slab lempeng Laut Sulawesi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, menyebut epsenter gempabumi terletak pada koordinat 0,05° LS ; 123,15° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah Tenggara Kota Bonebolango, Gorontalo pada kedalaman 141 km, dengan parameter pembaruan magnitudo 5,1.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi slab lempeng Laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal fault)," ujar Daryono dikutip Antara.
Gempa dirasakan di Kota Gorontalo, Luwuk dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), di Kabupaten Gorontalo dengan skala I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 09.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ujar Daryono melanjutkan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Editor: Anggun P Situmorang