tirto.id - Gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang Provinsi Sichuan di barat daya Cina, menewaskan 13 orang dan melukai setidaknya 88 orang. Survei Geologi AS menyebutkan, gempa tersebut melanda wilayah utara Sichuan yang jarang penduduknya.
Beberapa laporan menyebutkan korban tewas bisa bertambah banyak. Episentrum gempa ini dekat dengan daerah yang populer dengan turis. Getaran terasa hingga Chengdu dan Xian, sekitar 700 km (430 mil).
Provinsi Sichuan ini rentan terhadap gempa bumi. Lebih dari 70.000 orang tewas dalam gempa di sana pada 2008 lalu.
Gempa tersebut terjadi pada Selasa (8/8/2017) sekitar pukul 21.20 waktu setempat (13.20 GMT) sekitar 300 km utara ibu kota Provinsi Chengdu, dan kedalaman 10 km.
Gempa mengakibatkan kerusakan bangunan, termasuk sebuah hotel, di Jiuzhaigou, yang merupakan rumah bagi salah satu cagar alam paling terkenal di Cina dan situs Warisan Dunia UNESCO.
Tang Sesheng, seorang pemilik restoran di kota tersebut mengatakan bahwa gempa ini terasa lebih kuat daripada gempa pada tahun 2008, meskipun belum ada dugaan bahwa jumlah korban tewas dapat mencapai tingkat yang disebabkan oleh bencana tersebut.
"Orang-orang tidak berani mengambil sesuatu seperti uang atau pakaian. Kita semua langsung berlari keluar," kata Sasheng.
Gwendolyn Pang dari Palang Merah Society of Cina mengatakan akan membutuhkan waktu untuk mengetahui tingkat kerusakan dan jumlah korban.
"Jalur komunikasi dan listrik terganggu dan orang-orang tidak diragukan lagi terkejut dan takut," kata Pang sebagaimana dikutip dari BBC.
Komisi Nasional Penanggulangan Bencana Cina mengatakan sebanyak 100 orang mungkin telah terbunuh dan 130.000 rumah rusak.
Sementara itu, beberapa laporan di media Cina mengatakan bahwa turis termasuk di antara korban tewas dan terluka.
Presiden Xi Jinping menyerukan "upaya habis-habisan untuk secara cepat mengatur kerja bantuan dan menyelamatkan orang-orang yang terluka," demikian kantor berita Xinhua melaporkan. Petugas pemadam kebakaran dan tentara dikerahkan dari daerah-daerah terdekat.
Setelah semalam sebelumnya gempa di Provinsi Sichuan menewaskan 13 orang, wilayah otonomi khusus Xinjiang, Cina pun ikut diguncang gempa bumi berkekuatan 6,6 pada skala Richter pada Rabu (9/8/2017) pagi.
Gempa terakhir mengguncang Kabupaten Jinghe, Prefektur Bortala, Xinjiang yang dihuni etnis Mongolia pada pukul 07.27 waktu setempat (06.27 WIB).
Data di Pusat Jaringan Gempa Cina (CENC) menyebutkan bahwa episentrum gempa berada di 44,27 derajat Lintang Utara dan 82,89 derajat Bujur Timur dengan kedalaman sekitar 11 kilometer.
Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atas bencana di wilayah barat daratan Tiongkok tersebut.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari