tirto.id - Gambar sistem periodik unsur atau tabel periodik unsur merupakan tabel yang di dalamnya mencantumkan unsur-unsur kimia. Dalam mata pelajaran kimia, tabel ini kerapkali digunakan untuk menganalisis perilaku zat kimia, namun memerlukan cara khusus untuk membacanya.
Menurut catatan Sri Lestari dalam Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia (2004:1), sistem periodik unsur kimia dibagi atas sejumlah golongan serta periodiknya. Lebih lanjut, golongan digambarkan melalui kolom-kolom. Sedangkan untuk periodiknya, digambarkan dalam bentuk baris.
Zat atau unsur kimia yang punya sifat sama, dilukiskan dalam satu golongan (kolom), bisa di bagian periodik (baris) yang berbeda atau bahkan sama.
Dapat dikatakan bahwa gambar sistem periodik unsur ini berusaha menggambarkan sifat-sifat unsur yang ada dalam bahasan kimia.
Selain itu, Sri Lestari juga mencatat bahwa nama-nama unsur dituliskan dalam sebuah tabel periodik. Kemudian, juga ada simbol, jari-jari, nomor atom, sampai nomor massanya.
Setidaknya, ia menyebutkan sekarang ini tabel periodik menyajikan sejumlah 108 unsur kimia.
Lantas bagaimana cara membaca gambar tersebut?
Cara Membaca Gambar Periodik Unsur
Dilansir catatan Rumah Belajar Kemdikbud, sistem periodikunsur digambarkan melalui tabel yang memiliki jumlah 4 blok, mulai dari s, p, d, dan f. Di dalam satu periode, misalnya yang terletak di sebelah kiri, punya sifat logam. Sedangkan yang ada di kanannya, tidak memiliki sifat logam.
Untuk membaca gambar sistem periodik unsur ini, diperlukan beberapa hal yang musti diperhatikan. California State University at Northridge (CSUN) melalui situsnya memberitahukan ada enam poin yang harus dipahami.
1. Mulai membaca dari kiri atas, lalu ke kanan bawah
Nomor atom yang dituliskan tersusun dengan angka yang semakin besar jika diurutkan dari kiri atas ke kanan bawah. Jumlah atom semakin ke kanan bawah akan membesar, sedangkan proton terlampir melalui simbol nomor. Sedangkan massa atomnya, semakin ke kanan bawah juga kian bertambah.
2. Pahami prinsip hukum kimia
Dalam sebuah tabel, biasanya tertulis nomor dari masing-masing unsur. Penulisan nomor ini bukan hanya untuk mengurutkan sesuai angka saja dan memiliki satu tujuan tertentu.
Tujuan tersebut adalah menjabarkan perbedaan jumlah atom, yakni atom di sebelah kiri biasanya lebih sedikit 1 poin dari atom yang ada di sebelah kanannya.
3. Pahami golongan atom, tepatnya yang punya sifat fisik dan kimia sama
Sudah disebut bahwa golongan dijabarkan berdasarkan kolom (garis lurus ke atas dan bawah). Biasanya, unsur-unsur yang masuk di golongan yang sama akan diwarnai dengan warna serupa. Dengan bantuan pewarnaan ini, orang yang membaca tabel dapat lebih mudah mengidentifikasi sifat unsur.
4. Ruang kosong pada tabel juga harus diperhatikan
Untuk memahami reaksi antara masing-masing unsur, kita harus memperhatikan ruang kosong yang ada pada gambar sistem periodik. Ketika unsur-unsur mengalami pertambahan, maka penggolongannya pun akan terasa sulit karena sifatnya sudah melebihi kapasitas tabel. Oleh karena itu, tabel periodik memberikan ruang kosong.
5. Harus sudah mengerti bahwa satu baris mewakilkan satu periode
Dalam unsur, satu periode punya jumlah orbital yang sama dan biasanya dialiri oleh elektron. Orbital ini tentu tidak akan melenceng jumlahnya dari periode karena dari awal jumlahnyasama. Jika di tabel tertulis 7 baris, berarti periodenya adalah 7.
6. Bedakan logam, semi-logam, dan non-logam
Biasanya, gambar sistem periodik akan menjeniskan ketiganya berdasarkan warna. Dengan begitu, pembaca tabel dapat lebih mudah mengerti sifat dari masing-masing unsur yang berusaha dianalisisnya.
Di bagian kanan, unsur yang tertulis punya sifat logam. Lalu, di kiri dituliskan unsur-unsur yang tidak mengandung logam. Sedangkan, unsur semi-logam biasanya berada di antara keduanya(punya gabungan sifat logam dan non-logam).
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani