tirto.id - Falcon Pictures merilis trailer Mariposa yang dibintangi Zara Adhisty dan Angga Yunanda pada Senin (10/2/2020). Sampai saat ini, video tersebut telah tayang lebih dari 1,1 juta kali.
Film ini rencananya akan tayang di bioskop Indonesia pada 12 Maret 2020 mendatang.
“Dari awal Acha pindah ke sekolah ini, lihat Iqbal satu detik di perpustakaan aja langsung suka sama Iqbal,” kata Acha kepada temannya.
Sejak saat itu, Acha selalu mengejar Iqbal. Acha bertingkah seolah Iqbal merupakan pacarnya, atau lebih tepatnya berusaha menjadi pacarnya. Sayangnya, Iqbal tipe orang dingin yang tidak suka berpacaran. Teman Iqbal mengatakan bahwa Acha itu perempuan yang sempurna, pintar dan cantik.
“Aku enggak suka yang sempurna,” kata Iqbal.
Beda tanggapan teman Iqbal beda juga teman Acha. Teman Acha menyarankan agar dia melupakan Iqbal. Sepertinya teman Acha melihat bahwa tidak mungkin Iqbal mau menerima Acha sebagai pacaranya.
“Aku itu air, dan kamu itu minyak,” kata Iqbal pada Acha.
“Enggak akan pernah ketemu.”
Walaupun sudah melakukan banyak usaha, Iqbal selalu saja menolak Acha. Selain tidak tertarik dengan Acha, dia perlu mempersiapkan untuk olimpiade sains. Namun Acha bukan tipe perempuan yang gampang menyerah. Acha menganalogikan bahwa bahwa batu yang keras pun bisa tembus karena tetesan air. Namun entah sampai kapan Acha akan bertahan, melihat bahwa Iqbal juga laki-laki yang blak-blakan.
“Elo sadar enggak sih, kalau semua kelakuan dan omongan elo itu murahan,” kata Iqbal pada Acha.
Dilansir Antara, Mariposa merupakan adaptasi novel dengan judul yang sama karya Luluk HF. Sebelumnya, novel tersebut telah rilis di WattPad. Sejak rilis, Mariposa mendapat tanggapan yang baik dengan dibaca oleh 97 juta orang.
Luluk mengatakan bahwa kata Mariposa berasal dari bahasa Spanyol yang artinya kupu-kupu. Kupu-kupu akan lari saat dikejar, namun dia akan mendekat saat kita diam. Itulah ungkapan untuk Acha kepada Iqbal.
Luluk juga merasa sangat senang karyanya bisa menjadi film. “Saya tidak pernah bermimpi sebelumnya bahwa karya saya diapresiasi oleh production house sekelas Falcon menjadi sebuah film.”
Menurut Chand Parwez selaku produser, kisah Mariposa menarik dan berbeda dari kisah-kisah kebanyakan.
“Mariposa bukan hanya baper (bawa perasaan) untuk dibaca, tapi juga ditonton,” kata Chand.
Sebelum berpasangan di film ini, Zara dan Angga juga pernah berpasangan di film Dua Garis Biru. Mereka memerankan Dara dan Bima, sepasang kekasih yang masih sekolah SMA. Sebuah tindakan pacaran yang terlewat batas membuat Dara hamil. Mereka harus mempertanggungjawankan perbuatan mereka, khususnya pada orang tua masing-masing.
Selama penyangan di Indonesia, Dua Garis Biru mendapat lebih dari 2,5 juta penonton. Apabila pada film Dua Garis Biru, mereka bekerjasama dengan Gina S. Noer sebagai sutradara, di film Mariposa kali ini, mereka bekerjasama dengan Fajar Bustomi sebagai sutradara.
Sebelum menggarap film ini, Fajar Bustomi menjadi sutradara film Dilan 1991 (2019), Dilan 1990 (2018), From London to Bali (2017), Surat Kecil untuk Tuhan (2017), Jagoan Instan (2016), Modus (2016), Winter in Tokyo (2016), Romeo+Rinjani (2015), 99% Muhrim: Get Married 5 (2015), Aku Cinta Kamu (2014), Tak Kemal Maka Tak Sayang (2014), Remember When: Ketika Kau dan Aku Jatuh Cinta (2014), Kukejar Cinta ke Negeri Cina (2014), Slank Nggak Ada Matinya (2013) dan Best Friend? (2008).
Dilan 1990 menjadi film terlaris kedua di Indonesia dalam rentang tahun 2007 sampai 2019. Pencapaian penonton sebanyak 6.315.664 orang hanya kalah dari Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1 (2016) dengan 6.858.616 orang.
Berikut trailer Mariposa.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani