tirto.id - Dalam keseharian, masyarakat sudah dipastikan mengalami dinamika perubahan sosial. Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong dan penghambat perubahan ini, sebagaimana dipelajari dalam ilmu sosiologi.
Dalam modul pembelajaran sosiologi, "Proses Perubahan Sosial di Masyarakat" ditulis Nur Djazifah ER menyampaikan bahwa menurut pendapat sosiolog Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat.
Perubahan tersebut bisa mempengaruhi sistem sosial, yakni terhadap nilai, sikap, serta pola-pola perilaku tertentu di antara beberapa kelompok yang menjalin hubungan di suatu tempat.
Namun dalam perubahan sosial di masyarakat ada dua faktor utama yakni pendorong dan penghambat. Faktor pendorong adalah penyebab terjadinya perubahan sosial. Sedangkan faktor penghambat adalah hal-hal yang menyebabkan perubahan sosial terhambat.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Sri Suntari dalam buku Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA mengungkapkan, terdapat dua jenis faktor pendorong yang bisa menyebabkan perubahan sosial, yakni faktor internal dan eksternal.
Faktor dari Dalam (Internal)
1. Perubahan jumlah penduduk
Kasus pertambahan penduduk pada suatu daerah berakibat penuhnya tingkat kepadatan masyarakatnya. Hal tersebut menyebabkan lapangan pekerjaan semakin menipis hingga akhirnya beberapa orang pindah ke tempat lain dan menghasilkan perubahan sosial.
2. Adanya penemuan baru
Dalam faktor ini, penemuan baru dari teknologi ternyata juga bisa mengubah sistem individu ketika menjalin kehidupan bersama individu lain. Berkat adanya hal baru yang bisa digunakan dalam interaksi, maka kinerja beberapa manusia semakin digantikan hingga perubahan sosial terjadi. Sebagai contoh, penemuan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram membentuk perubahan sosial baru di kehidupan masyarakat.
3. Pertentangan atau konflik
Perselisihan ini bisa dianggap sebagai perbedaan kepentingan yang dimiliki masing-masing kelompok masyarakat. Bisa terlihat dari kasus bedanya kepentingan kehidupan kelas atas dan kelas bawah. Berkat ini, perubahan sosial dapat terjadi, baik secara lambat maupun cepat.
4. Pemberontakan atau revolusi
Sebenarnya, pemberontakan atau revolusi masih terkait dengan faktor konflik. Akan tetapi, pemberontakan ini adalah tahap selanjutnya yang bisa menyebabkan munculnya kepentingan baru bersama atau bahkan kudeta yang secara tidak langsung mengubah kehidupan sosial. Contohnya seperti revolusi industri di Inggris yang menyebabkan adanya perubahan sosial dalam sektor industri.
Faktor dari Luar (Eksternal)
1. Bencana alam
Bencana alam tidak jarang memaksa masyarakat yang tadinya tinggal di suatu daerah untuk mencari tempat barunya. Dari kasus ini, mereka yang baru akan beradaptasi, baik itu sistem sosialnya maupun cara hidupnya.
2. Perang
Seluruh perang yang terjadi mengubah sistem sosial yang ada. Kita dapat melihat bahwa pihak yang menang biasanya memaksakan sebuah ideologi yang dianutnya. Sedangkan, yang kalah akan mengikuti pemenang.
3. Pengaruh budaya masyarakat lain
Menurut Soekanto (1999), seandainya terdapat kebudayaan yang punya taraf lebih tinggi dari budaya lain, akan memunculkan proses imitasi yang bisa menggeser eksistensi kebudayaan asli. Bahkan, dapat hilang sepenuhnya dan diganti secara sempurna oleh yang mendominasi.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Dalam modul pembelajaran yang dikeluarkan Kemendikbu dijelaskan bahwa penghambat perubahan sosial antara lain:
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Kurangnya hubungan komunikasi maupun interaksi antar kelompok masyarakat bisa menghambat perubahan sosial. Alasannya karena masyarakat menjadi statis sehingga tidak memudahkan perubahan-perubahan baru di masyarakat.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Faktor ilmu pengetahuan yang lambat atau antipati terhadap ilmu-ilmu baru juga mempengaruhi perubahan sosial. Dengan kurangnya ilmu pengetahuan, masyarakat kemudian menjadi stagnan sehingga kebudayaan tidak berkembang.
3. Pemikiran masyarakat yang masih tradisional
Pemikiran tradisional dan enggan membuka pada "perubahan baru" menjadikan masyarakat tidak berkembang.
4. Terdapat kepentingan yang tertanam kuat (vested interest)
Kepentingan individu atau kelompok demi ambisi pribadi juga bisa menghambat perubahan sosial. Individu atau kelompok berkepentingan itu akan berupaya menghambat setiap ada perubahan-perubahan baru yang mengusik kepentingan mereka.
5. Kekhawatiran terhadap goyahnya integrasi kebudayaan
Masuknya kebudayaan-kebudayaan baru dari luar yang dianggap sebagai ancaman bisa jadi faktor penghambat perubahan sosial.
6. Prasangka terhadap hal asing
Prasangka terhadap hal asing ini terkait dengan kekhawatiran terhadap anggapan akan terjadi ancaman terhadap tatanan lama.
7. Hambatan ideologis
Ideologi sebuah kelompok atau masyarakat memungkinkan terjadinya penolakan terhadap perubahan sosial. Jika perubahan itu bertentangan dengan ideologi, kelompok masyarakat itu akan menolaknya.
8. Adat kebiasaan masyarakat
Anggapan bahwa adat istiadat sebagai sesuatu yang "mutlak" bisa menghambat perubahan sosial. Mereka akan menolak kendati perubahan sosial itu bisa jadi malah menguntungkan mereka.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Agung DH