Menuju konten utama

Fakta Pelaku, Korban & Kerugian Penyerangan Polsek Ciracas oleh TNI

Penyerangan Polsek Ciracas Jakarta Timur telah mengakibatkan polisi dan sipil terluka dan sejumlah kendaraan dan fasilitas rusak.

Fakta Pelaku, Korban & Kerugian Penyerangan Polsek Ciracas oleh TNI
Suasana pasca penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8/2020). Polsek Ciracas dikabarkan diserang oleh sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu (29/8) dini hari. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

tirto.id - Kali kedua dalam dua tahun terakhir, Polsek Ciracas Jakarta Timur diserang. Pelaku penyerangan pertama pada Desember 2018 tak teridentifikasi kendati dipicu pengeroyokan terhadap anggota TNI. Dalam kasus kedua, pelakunya adalah anggota TNI yang terpancing hoaks pengeroyokan Prada Muhammad Ilham (MI), anggota Direktorat Bantuan Hukum TNI AD (Dirkumad).

Penyerangan pada Sabtu (29/8/2020) dini hari terjadi setelah kecelakaan tunggal menimpa Prada Ilham dua hari sebelumnya di jalan depan supermarket Arundina, Cibubur, Jakarta Timur. Informasi kecelakaan justru berubah menjadi pengeroyokan yang memicu puluhan anggota TNI mencari pelaku hingga berubah jadi amuk massa dengan menyerang Polsek Ciracas.

Prada Ilham menyebarkan berita bohong kepada rekan satu angkatan tahun 2017 dan seniornya.

Otoritas polisi dan TNI memastikan Prada Ilham kecelakaan tunggal. Kecelakaan ini juga sudah resmi dilimpahkan penanganan ke Detasemen Polisi Militer.

Korban dan Jumlah Penyerang

Korban penyerangan setidaknya satu sipil dan tiga polisi. Penyerang diduga menganiaya seorang pengendara mobil di seberang Polsek Pasar Rebo Jakarta Timur. Saat itu pengendara mobil terjebak konvoi puluhan anggota TNI bersepeda motor. Ia disuruh turun dan dipukuli. Kaca mobil dihancurkan. Mobil tersebut dibiarkan berada di tepi jalan usai penyerangan.

Di saat sama, pos polisi lalu lintas dilempari batu. Ada kaca pecah.

Dari tiga korban polisi, dua di antaranya dirawat di rumah sakit. Satu polisi terluka di punggung, satu lagi di kepala. Keduanya dirawat di RS Polri Kramat Jati. Ini terjadi saat mereka patroli dan berjumpa dengan rombongan penyerang.

Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Andika Perkasa sempat menengok salah satu korban dari polisi dan memberikan uang santunan. Andika juga berjanji untuk mengawal polisi tersebut setelah sembuh dan keluar dari ruah sakit.

Terkait korban lain yang belum terdata, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus telah meminta agar melapor.

Jumlah Penyerang

Identitas penyerang baru terungkap setelah TNI berbicara ke publik. Kepolisian tak ikut mengungkap identitas.

Video penyerangan di media sosial yang terekam lewat CCTV menyebar di media sosial. Ada salah satu pelaku menodongkan pistol saat masuk ke area polsek. Mereka merusak kendaraan yang terparkir di halaman mapolsek. Terekam pula dua orang mengendarai sepeda motor dan ikut melakukan perusakan.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut tiga anggota TNI telah mengakui penyerangan. Mereka adalah bagian dari 12 orang yang diperiksa intensif oleh Detasemen Polisi Militer setelah kejadian.

Hadi menyebutkan ada 27 orang lain yang dapat kabar pengeroyokan dari Prada MI. Mereka semua turut diperiksa.

"Nantinya dari saksi-saksi yang diperiksa, di antaranya 12 sudah mengaku tiga orang, 27 yang ada di HP prajurit MI, dan dua yang ada CCTV akan terus diperiksa. Apabila memang terbukti, maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Hadi, Minggu.

Sementara Kasad Jenderal Andika Perkasa, sore hari usai Hadi bicara, mengatakan 31 anggota terlibat. 12 anggota sudah ditahan dengan status terperiksa, 19 sisanya menyusul diperiksa dan ditahan. Pangkat paling tinggi dari pelaku adalah sersan mayor.

"12 orang ini ditahan di Polisi Militer Kodam Jaya di Guntur," kata Andika, Minggu.

Andika mengaku lebih baik kehilangan 31 prajurit daripada nama baik TNI tercoreng. Ia mengancam sanksi pemecatan bila mereka terbukti bersalah serta dibebankan untuk mengganti kerugian.

Kerugian Masih Dihitung

Penyerangan mengakibatkan sejumlah kerugian materiil. Satu unit mobil dinas wakapolsek dibakar, satu mobil dirusak, kaca satu bus operasional pecah, pagar mapolsek roboh, kaca ruang pelayanan pecah, dan atap ruang SKCK dibakar. Polisi masih menghitung total kerugian dari penyerangan ini.

Selain itu, kerusakan juga terjadi terhadap lapak pedagang di sepanjang jalan menuju polsek.

Kasad Andika Perkasa berjanji "semua pelaku yang terlibat, apa pun perannya", membayar itu semua dari gaji mereka.

"Kami pastikan mereka semua membayar, ada mekanismenya. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman mendapat tugas dari saya untuk menghimpun semua kerusakan yang ditimbulkan oleh insiden tersebut," kata Andika.

Baca juga artikel terkait PENYERANGAN POLSEK CIRACAS

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Zakki Amali
Editor: Rio Apinino