tirto.id - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menganggap tidak ada intimidasi dari massa pemakai kaus #2019GantiPresiden kepada warga yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja saat acara Car Free Day, di Bundaran Hotel Indonesia, pada Minggu, 29 April 2018.
"Itu yang terjadi semuanya spontanitas di lapangan. Saya kira enggak ada itu intimidasi," kata Fadli, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, (30/4/2018).
Tindakan intimidatif dari massa berkaus #2019GantiPresiden sebenarnya sempat terekam video yang diunggah ke youtube oleh akun Jakartanicus. Dalam video itu, mereka terlihat menyoraki dan meneriaki warga pemakai kaus #DiaSibukKerja sebagai massa bayaran. Mereka juga tampak berkali-kali mengibaskan lembaran uang ke korban.
Korban aksi intimidatif itu adalah pemakai kaus #DiaSibukKerja yang kebetulan terpisah dari rombongan. Dalam video tersebut, tindakan intimidasi itu terekam dua kali. Korban pertama adalah seorang pria berkaus #DiaSibukKerja yang berjalan sendirian. Sementara korban kedua ialah seorang perempuan berkaus #DiaSibukKerja yang sedang berjalan dengan seorang anak. Ulah pemakai kaus #2019GantiPresiden sempat membuat anak tersebut menangis.
Tagar #2019GantiPresiden semula viral di twitter sebagai kampanye mengganti Joko Widodo di Pilpres 2019. Gerakan itu kemudian beralih ke pemakaian kaus bertuliskan tagar itu dalam sejumlah aksi di berbagai kota.
Meskipun demikian, menurut Fadli Zon, kejadian tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Dia menolak anggapan tindakan itu merupakan bentuk intimidasi dari kelompok politik tertentu terhadap lawannya. Fadli juga menilai langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melaporkan kejadian tersebut ke polisi tidak perlu dilakukan.
"Jadi nanti akan menimbulkan keributan baru. Lihat saja nanti akan memercik ke muka sendiri. Jadi apa yang terjadi di lapangan selama sesuai koridor, tidak ada pemukulan, itu saya kira dinamika di bawah biasa-biasa saja," kata Fadli.
Dia mengklaim justru Partai Gerindra dirugikan oleh pemberitaan media yang memberikan framing dengan menganggap massa #2019GantiPresiden sebagai simpatisan Prabowo Subianto. Fadli menambahkan kehadiran politikus Gerindra, M Taufik saat acara Car Free Day di Bundara HI dengan mengenakan kaus #2019GantiPresiden tidak mengatasnamakan partai. Menurut dia, tindakan Taufik merupakan aspirasi politik pribadinya.
"Itu jelas framing negatif. Ini yang saya kira rekan-rekan media mengoreksi jangan melakukan hal itu. Cover both side saja yang wajar dan biasa," kata Fadli.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini juga menegaskan tidak ada instruksi dari partainya untuk menggerakkan massa berkaus #2019GantiPresiden di Bundaran HI. Dia menyebut kehadiran massa tersebut murni gerakan rakyat yang menginginkan terjadinya pergantian kepemimpinan di negeri ini.
"Tidak mungkin kami menginstruksikan hal itu, apalagi intimidasi. Sama pohon dan hewan saja kita harus saling menyayangi," kata Jazuli, di Kompleks DPR, pada hari ini.
Sebaliknya, Ketua DPP Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) mengkritik anggapan Fadli Zon. Menurut dia, secara jelas massa berkaus #2019GantiPresiden telah melakukan persekusi terhadap pemakai kaus #DiaSedangKerja.
"Itu orang-orang bego yang membolehkan melakukan intimidasi. Karena kalau kita mendidik rakyat enggak boleh intimidasi. Kita memberikan kejujuran dan ketulusan sehingga rakyat-rakyat betul-betul memilih figur yang betul diharapkan oleh rakyat," kata OSO.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom