tirto.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dampak dari pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina masih terasa hingga sekarang. Kondisi itu membuat adanya pengetatan perdagangan internasional hingga menyebabkan disrupsi rantai pasok.
Menurut Erdogan, harga bahan pangan dan energi yang sangat tinggi membuat hampir seluruh ekonomi dunia masuk ke dalam situasi resesi. Risiko resesi yang terus meningkat ini menunjukkan adanya bahaya yang menanti masa depan dunia.
Berbagai lembaga riset internasional bahkan memperingatkan jika global tidak bisa mencari jalan keluar maka situasi sulit ini akan semakin memburuk.
Apalagi, angka inflasi yang mencapai puncaknya di berbagai wilayah dunia termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga semakin menunjukkan besarnya permasalahan yang sedang dihadapi dunia.
“Tidak ada negara mana pun yang berhasil keluar dari kecenderungan inflasi ini. Krisis ini bukan hanya di kawasan itu saja tapi melibatkan semua negara. Tapi negara rentan di Afrika dan Asia yang paling merasakan dampaknya,” jelas Erdogan dalam konferensi pers, di BICC, Bali, Rabu (16/11/2022).
Meski demikian, Erdogan optimis seluruh tantangan global baik krisis pangan, kesehatan, risiko resesi, inflasi tinggi hingga ujaran kebencian terhadap imigran akan mampu teratasi melalui pendekatan yang berorientasi pada solusi G20.
“Saya yakin kita bisa menghadapi tantangan ekonomi saat ini dengan tekad dan yang berorientasi solusi pada G20,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Erdogan juga menyampaikan apresiasi terhadap Presidensi G20 Indonesia. Menurutnya Indonesia sukses dalam memerankan kepemimpinannya pada perhelatan G20 tahun ini di tengah terjadinya berbagai tantangan global.
“Platform G20 sudah sukses memerankan kepemimpinannya di tengah tantangan di tingkat global saat ini,” katanya
Erdogan mengatakan Presidensi G20 Indonesia yang bertema Recover Together, Recover Stronger telah tercermin dalam berbagai pertemuan baik di tingkat menteri maupun kegiatan teknis lain sepanjang tahun ini.
Dia mengaku Turki sendiri telah secara aktif berpartisipasi dalam berbagai pertemuan Presidensi G20 Indonesia sekaligus berkontribusi menyampaikan pandangan-pandangannya.
Tak hanya itu, Erdogan mengatakan dalam cakupan Konferensi Tigkat Tinggi (KTT) G20 ini pihaknya turut mengevaluasi perkembangan terbaru terkait outlook atau proyeksi ekonomi dan kualitas dunia.
Evaluasi itu dilakukan karena dunia telah memulai perjalanan buruk selama tiga tahun sejak kemunculan pandemi COVID-19 dan semakin tertekan akibat tensi geopolitik.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang