tirto.id - Hanya karena kamu sudah memiliki sesuatu, bukan berarti kamu bisa berbuat sesukamu pada barang tersebut. Apalagi, jika barang yang kamu miliki adalah mobil Ferrari.
Pembalap cum miliarder Jean "Beurlys" Blaton, desainer fesyen Phillip Plein, DJ kenamaan Joel Thomas Zimmerman alias Deadmau5, dan rumah modifikasi Mansory Design di Jerman pernah sampai dituntut ke pengadilan oleh Ferrari karena "sembarangan" memodifikasi mobil pabrikan asal Italia tersebut.
Bahkan, seturut pemberitaan Kompas.com, bintang pop Justin Bieber pun kini masuk daftar hitam Ferrari hanya karena mengubah kelir mobil Ferrari 458 miliknya dari putih menjadi biru neon.
Pada dasawarsa 1980-an, rumah produksi serial televisi legendaris Miami Vice juga pernah berurusan dengan Ferrari. Musababnya, rumah produksi tersebut tidak memiliki cukup uang untuk membeli mobil Ferrari untuk serial tersebut. Ia lalu menyiasati keadaan itu dengan mengubah dua unit Chevrolet Corvette menjadi mobil yang mirip dengan Ferrari Daytona.
Mengetahui hal itu, Ferrari awalnya tentu saja mencak-mencak. Namun, Ferrari kemudian justru menyumbangkan dua unit Ferrari Testarossa kepada rumah produksi itu. Pasalnya, pada akhirnya, serial televisi Miami Vice rupanya jadi begitu populer.
Mobil Ferrari Tak Bileh Dimodifikasi?
Dari semua kasus itu, ada benang merah yang bisa ditarik. Yakni, Ferrari benar-benar tidak suka ketika ada pihak yang mengutak-atik desain mobilnya. Bagi mereka, setiap unit mobil produksinya adalah mahakarya yang wajib dijaga citra serta keasliannya. Saking ketatnya dalam urusan ini, sampai ada anggapan bahwa perusahaan yang didirikan Enzo Ferrari itu membenci "individualisme" para pemiliknya.
Namun, kenyataannya tidaklah sesederhana itu.
Memodifikasi mobil Ferrari bukanlah sesuatu yang ilegal. Bahkan, Ferrari sendiri memiliki sebuah rumah modifikasi yang diberi nama Atelier Ferrari. Di sana, pembeli dan calon pembeli bisa melakukan kustomisasi mobil Ferrari mereka sendiri, mulai dari memilih kelir mobil, knalpot, atap, interior, setir, sampai menambahkan berbagai fitur lain seperti antimaling, unit hiburan, dan bagasi.
Namun, Ferrari punya aturan tersendiri terkait modifikasi dan itu memang terbilang ketat. Misalnya, pemilik bakal kehilangan garansi serta layanan servis gratis apabila mereka memodifikasi Ferrari miliknya.
Hal itu, biasanya dituangkan dalam perjanjian jual-beli. Selain itu, garansi dan layanan servis gratis bakal melayang bila pemilik menggunakan onderdil non-Ferrari atau yang tidak dibeli melalui jalur resmi pada Ferrari miliknya.
Kembali ke soal modifikasi, Ferrari biasanya melarang konsumennya untuk mengutak-atik mesin, menambah body kit, memotong body kit orisinal, serta mewarnai mobil dengan kelir yang tidak disukai oleh Ferrari. Warna-warna tersebut biasanya merupakan warna-warna pastel terang seperti merah jambu, salmon, dan rose. Jika kita menilik website Atelier Ferrari, hanya ada tiga warna terang yang di-approve oleh Ferrari, yaitu merah, oranye, dan kuning.
Ketatnya aturan modifikasi Ferrari itu membuat tak banyak konsumen yang berani macam-macam. Ada yang sudah belajar dari berbagai tuntutan hukum tadi, ada pula yang ogah masuk daftar hitam sehingga tak diperbolehkan membeli Ferrari lagi. Sebagian besar pemilik kemudian memilih main aman karena melihat mobil Ferrari-nya sebagai investasi.
Ferrari adalah pabrikan eksklusif yang tidak pernah memproduksi mobil dalam jumlah besar. Maka dari itu, semakin lama, harga mobil Ferrari, terutama yang tidak dimodifikasi macam-macam, bakal terus meningkat. Memang ada pengecualian dalam hal ini, di mana mobil Ferrari F40 dari acara televisi Fast N' Loud menghasilkan keuntungan sekitar US$50 ribu bagi para builder-nya.
Namun, secara umum, Ferrari yang tak tersentuh modifikasi dan terawat dengan baik harganya akan terus meningkat layaknya emas.
Eksklusivitas Jenama Ferrari
Selain soal citra, ada dua hal lain yang mendasari Ferrari untuk menerapkan aturan ketat terkait modifikasi. Pertama, memodifikasi sebuah mobil, khususnya sebuah mobil Ferrari, berpotensi menimbulkan malafungsi pada beberapa bagian.
Proses produksi mobil Ferrari benar-benar ketat, mulai dari perancangan sampai perakitan. Semua proses itu pun dikerjakan di markas mereka di Maranello, Italia. Proses perancangan tidak cuma dilakukan dengan menggambar desain, tapi juga uji aerodinamika yang melibatkan teknologi canggih.
Kemudian, proses perakitan pun semuanya masih dikerjakan dengan tangan, mulai dari perakitan bodi sampai mesin. Itu semua dilakukan untuk menjaga kesempurnaan.
Ferrari percaya bahwa setiap unit mobil yang ia produksi adalah unit yang sempurna dan sudah sesuai dengan peruntukannya. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk memodifikasi mobil tersebut karena hal itu justru bisa membuatnya kehilangan kesempurnaan, fungsi, serta peruntukannya. Apabila itu terjadi, risiko bakal ditanggung tak cuma oleh pengendara, tetapi juga oleh perusahaan.
Maka semua proses maintenance Ferrari pun benar-benar harus dilakukan oleh teknisi Ferrari sendiri. Ia berani memberi jaminan bahwa selama semua proses perawatan dilakukan sesuai aturan, mobil Ferrari akan senantiasa berada dalam performa terbaik. Pada akhirnya, itulah yang membuat harga mobil Ferrari terus menanjak.
Alasan berikutnya adalah soal hak cipta. Perkara itulah yang menimpa Deadmau5 pada 2014 silam. Ketika itu, DJ asal Kanada tersebut baru saja membeli Ferrari 458 dan langsung memodifikasinya dengan tampilan nyeleneh. Kelir mobil dia ubah menjadi biru muda dan di atasnya terdapat gambar Nyan Cat lengkap dengan pelanginya.
Namun, bukan itu yang kemudian membuat Ferrari murka dan mengirimkan somasi kepada Deadmau5. Somasi dikirimkan karena Deadmau5 mengubah logo Kuda Jingkrak menjadi Kucing Jingkrak serta membubuhkan tulisan "Purrari" di bagian plat nomor.
Itulah yang membuat Ferrari kemudian benar-benar kesal. Ditambah lagi, ternyata diketahui bahwa Deadmau5 juga telah melanggar perjanjian soal penjualan unit Ferrari baru.
Ceritanya, Deadmau5 mengikutsertakan "Purrari"-nya itu dalam sebuah kompetisi reli bernama Gumball 3000. Mobil itu sendiri keluar sebagai pemenang dan sesudahnya langsung dijual oleh Deadmau5 di Craigslist. Padahal, sang DJ belum genap setahun memiliki mobil tersebut.
Hal itu jadi masalah karena dalam aturannya, mobil Ferrari yang belum dimiliki selama setahun, apabila ingin dijual, harus dijual ke dealer resmi Ferrari.
Kisah ini berakhir dengan menyerahnya Deadmau5. Dia mengubah Ferrari 458-nya jadi seperti aslinya dan batal menjualnya di Craigslist. Lewat sebuah postingan di Instagram, Deadmau5 mengunggah foto Ferrari yang sudah dikembalikan ke wujud aslinya itu seraya menuliskan "RIP #Purrari".
Mengapa Ferrari sampai "sebegitunya" terhadap Deadmau5? Well, ini harus kita kembalikan lagi ke poin yang sebelumnya sudah disampaikan. Yakni, bahwa Ferrari benar-benar melihat mobilnya sebagai sebuah kesempurnaan sains dan seni.
Maka setiap unit Ferrari mesti betul-betul dijaga keaslian serta kemurniannya. Ferrari mungkin terkesan rewel, tapi mungkin hanya dengan bersikap seperti itulah ia bisa terus menjaga eksklusivitas jenamanya.
Penulis: Yoga Cholandha
Editor: Fadrik Aziz Firdausi