tirto.id - Mantan Menteri perhubungan Singapura, S. Iswaran, mengaku bersalah telah terlibat dalam skandal suap, setelah tuduhan yang ditudingkan kepadanya dibebankan. Pengakuan Iswaran membuat publik terkejut karena kasus itu muncul setelah empat puluh tahun dibawa ke meja hijau.
Dikutip dari VOA Indonesia, Iswaran terkenal karena dinilai sukses dalam penyelenggaraan ajang balapan bergengsi Formula 1 di pusat keuangan tersebut. Awal tahun ini menghadapi 35 tuduhan, sebagian besar terkait dengan kasus tindak pidana korupsi. Padahal, Singapura selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia.
Mahkamah Agung setempat menunda proses persidangan Iswaran. Meski demikian, Kejaksaan setempat tetap melanjutkan dengan lima tuduhan yang lebih ringan. Salah satu tuduhan menyatakan bahwa Iswaran dianggap menghalangi penyidikan (obstruction of justice), sedangkan empat tuduhan lainnya terkait penerimaan gratifikasi dari dua pengusaha, termasuk seorang miliarder taipan properti, saat ia masih menjabat sebagai menteri.
Iswaran mengakui bersalah atas tuduhan suap tersebut. Namun dia belum mengakui terdapat 30 tuduhan lainnya.
"Saya mengaku bersalah," kata Iswaran.
Jaksa menuntut hukuman penjara enam hingga tujuh bulan untuk seluruh dakwaan tersebut, sementara tim pembela Iswaran mengharapkan hukuman yang tidak lebih dari delapan minggu, The Straits Times melaporkan.
Para pengamat menilai persidangan kasus yang menjerat Iswaran sebagai salah satu persidangan politik terpenting dalam sejarah negara kota itu.
Kasus tersebut juga dipandang berpotensi merusak reputasi Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa menjelang pemilihan umum yang diperkirakan akan berlangsung pada November tahun depan.
Iswaran tiba di pengadilan dengan mobil SUV putih, menolak menjawab pertanyaan dan hanya mengucapkan "selamat pagi" kepada wartawan yang berkumpul di luar.
Iswaran mengundurkan diri pada Januari setelah secara resmi diberitahu tentang dakwaan yang mencakup penerimaan hadiah senilai lebih dari 300 ribu dolar AS.
Dalam surat pengunduran dirinya saat itu, ia menyatakan akan membela namanya di pengadilan.
Iswaran mengembalikan sekitar 295 ribu dolar AS dalam bentuk keuntungan finansial kepada pemerintah, dan hadiah termasuk sepeda merek Brompton juga disita darinya, menurut laporan media lokal.
Dakwaan tersebut mencakup tuduhan menghalangi penyidikan otoritas Singapura terkait kasus penerbangan kelas bisnis yang melibatkan taipan hotel Malaysia Ong Beng Seng, salah satu orang terkaya di Singapura.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang