tirto.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo buka suara setelah sebulan lebih terkena COVID-19. Ia mengakui terkena Corona pada 3 September lalu setelah kunjungan kerja beruntun di wilayah timur Indonesia.
Usai dinyatakan sembuh, kondisi pernapasan belum normal seperti saat ia "jalan kaki lama dan naik tangga masih terengah-engah". "Kata dokter ini proses penyembuhan [..] tapi saya sudah bekerja dua hari ini," begitu kata Edhy dikutip dari video Instagramnya, Minggu (11/10/2020).
Kabar ia positif Corona bulan lalu sempat simpang siur. Pejabat tinggi negara yang sebelumnya bertindak mengumumkan menteri yang terkena Corona justru bungkam saat Edhy positif.
Selama menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Edhy sempat dibawa ke ruang ICU setelah batuk terus-menerus. Dokter paru-paru meminta Edhy menggunakan ventilator karena saturasi oksigen dalam darah turun.
"Saya diminta pakai ventilator, saya tolak. Karena saya merasa belum perlu. Logika saya bisa hadapi sendiri dulu. Alhamdulillah tidak menggunakan ventilator. Sebisa mungkin hindari ventilator," katanya.
Kondisi kesehatan menurun dirasakannya setelah dari Balikpapan. Seharusnya ia dua malam di Maratua tapi dipangkas jadi satu malam. Setelah sampai rumah pada 3 September dilakukan swab, hasilnya positif dengan gejala batuk, kelelahan dan pusing.
"Kena [Corona] di mana? Saya pikir susah disebutkan, karena acara padat," ujar politikus Gerindra ini.
Edhy mengaku tak malu terkena COVID-19 dan bertanggung jawab terhadap anak buahnya yang juga tertular saat kunjungan kerja.
Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Aryo Hanggono meninggal pada 28 September lalu. Ia sempat mendampingi Edhy dalam kunjungan kerja tersebut.
"Saya menyesalkan begitu banyak [positif Corona] di sektor kami. Saya menyesal, salah satu sahabat harus pergi duluan. Saya bertanggung jawab terhadap anak buah saya," ungkapnya.
Penulis: Zakki Amali
Editor: Bayu Septianto