tirto.id - Ketua Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta, Dimaz Raditya, mendorong PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) untuk memaksimalkan penggunaan Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang telah diberikan oleh Pemprov. Dimaz mengatakan, dana PMD harus dimanfaatkan untuk memperbaiki dan memperbarui aset-aset yang dimiliki Jaktour.
Menurut Dimaz, penyerapan PMD yang ada masih tergolong rendah dan belum optimal. Banyak aset PT Jaktour yang perlu dilakukan pembaruan agar bisa lebih kompetitif di pasar bisnis.
“Saya mendorong PT. Jaktour untuk menggunakan dana PMD yang sudah diberikan oleh pemerintah untuk bisa menggenjot alat alat produksi mereka, sehingga bisa kongkret dengan bisnis-bisnis baru di luar sana, karena laporannya sejauh ini masih jauh dari target,” ujar Dimaz di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Dari anggaran PMD sebesar Rp251,5 miliar, baru sekitar Rp142 miliar atau 56 persen yang terserap, sehingga meninggalkan sisa anggaran sebesar Rp109 miliar. Dimaz berharap agar dana yang tersisa dapat digunakan untuk pembaharuan aset, seperti hotel dan wahana rekreasi, agar memiliki daya tarik yang lebih tinggi bagi wisatawan lokal maupun internasional.
“Harapannya dengan dirut yang baru ini beliau bisa mengubahlah, minimal jangan merah, kuning deh baru ke hijau baru bisa kita berikan deviden,” tegas Dimaz.
Meski demikian, Dimaz memberikan apresiasi atas renovasi yang dilakukan pada Grand Cempaka Resort and Convention di Puncak, Bogor. Renovasi ini diharapkan dapat menjadi peluang besar untuk menarik wisatawan.
“Alhamdulillah, kemarin sudah direnovasi. Mudah-mudahan renovasi itu bisa menghasilkan sumber-sumber pendapatan yang baru,” kata Dimaz.
Setelah renovasi selesai, Dimaz berharap agar PT Jaktour lebih aktif melakukan promosi dan berkolaborasi dengan pelaku industri kreatif untuk menyelenggarakan event di lokasi tersebut. Hal ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi perusahaan.
“Sebenarnya ini potensi yang sangat bagus tetapi belum di-moneytize secara baik. Kalau kita lihat event di puncak setiap tahun itu banyak, ini harus digarap oleh pihak Jaktour di Grand Cempaka,” sebutnya.
Di sisi lain, Direktur PT Jakarta Tourisindo, Yunn Bali Mohammad Yusuf, mengapresiasi pengawasan yang dilakukan oleh legislatif. Ia berterima kasih atas masukan yang diberikan sehingga perusahaan dapat mengikuti arahan dan memenuhi target yang telah ditetapkan.
“Terima kasih dalam konstelasi ini kita bekerja, kita menjalankan program program sudah diawasi dan dijalankan. Jadi untuk target target kami bisa penuhi sesuai arahan dan permintaan teman-teman dewan,” ucap Yunn.
Yunn juga optimistis bahwa program-program prioritas yang telah disusun untuk tahun 2025 dapat tercapai dengan baik, yang pada gilirannya akan mengurangi kerugian yang dialami pada tahun 2024.
“Program-program strategi yang sudah kami susun diharapkan bisa berjalan sesuai target minimal mengubah mengurangi kerugian. Jadi program program itu bertumbuh berdasarkan pada perbaikan alat produksi di hotel maupun program program pariwisata. InsyaAllah bisa tercapai,” beber Yunn.
Pada tahun 2024, PT Jaktour tercatat mengalami kerugian sebesar Rp105 miliar. Namun, pada Triwulan III, kerugian dapat ditekan menjadi Rp35 miliar dengan rasio EBITDA minus 23,5 persen.
“Artinya kerugian kumulatifnya bisa kita tekan. Nah, paralel kami perbaikan alat produksi dan akan ada beberapa program perbaikan report kita dan kita akan ada reevaluasi terhadap aset-aset investasi,” jelas Yunn.
Yunn berharap, pada 2025, PT Jaktour dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari pajak bangunan.
“Jadi PAD-nya nanti kita bertumpu pada pajak bangunan unit yang kami sedang dijalani. Mungkin kuartal satu atau tahun 2025 sudah medatangkan hasil,” tutup Yunn.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis