Menuju konten utama

Dorong Inovasi, Kemenristekdikti Kirim 15 Inovator ke UK

Kementerian Riset dan Teknologi akan mengirim 15 inovator "start up" untuk mempelajari pola inovasi dan teknologi di Inggris. Diharapkan para inovator "start up" tersebut dapat mendorong percepatan pemanfaatan inovasi untuk industri ketika mereka kembali ke Tanah Air nantinya.

Dorong Inovasi, Kemenristekdikti Kirim 15 Inovator ke UK
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir (kiri) meninjau pelaksanaan ujian keterampilan seni rupa dan desain di ITS Surabaya, Jawa Timur. Antara Foto/Moch Asim.

tirto.id - Untuk mendukung target pemerintah untuk mengembang ekonomi digital dalam beberapa tahun mendatang, Kementerian Riset dan Teknologi akan mengirim 15 inovator "start up" untuk mempelajari pola inovasi dan teknologi di Inggris.

"Kami ingin memanfaatkan keahlian Inggris dan membangun kerja sama yang seimbang dengan mengirimkan inovator-inovator kita untuk belajar praktik-praktik terbaik dan melakukan proyek bersama," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia M Nasir di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Usai acara penandatanganan nota kesepahaman Indonesia-Inggris soal teknologi dan informasi, ia berharap kolaborasi dua pihak dapat memberi manfaat di bidang ilmu pengetahuan dan inovasi serta berlangsung untuk jangka panjang.

Ia mengatakan pengiriman inovator ke Inggris itu berguna untuk mengembangkan riset yang berbasis industri, sehingga riset di Tanah Air tidak hanya berhenti pada pemaparan hasil penelitian saja. "Tujuannya, kita bisa mempercepat pemanfaatan inovasi untuk industri," kata dia.

Lebih dari itu, kata dia, penelitian akan bermanfaat dalam industri dengan inovasinya. Oleh karena itu, Nasir berterima kasih kepada The Newton Fund yang turut mendanai pengiriman inovator Indonesia ke Inggris.

Ia mengatakan para inovator itu akan berada di Inggris selama dua pekan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jumain Appe mengatakan para inovator "start up" itu akan diberangkatkan pada November 2016.

"Tadinya rencana Oktober kami berangkatkan, tapi baru November. Ini untuk persiapan 2017 yang harus kita mulai. Dari inovator ini diharapkan bisa untuk government to government atau business to business," katanya.

Menteri Luar Negeri Bidang Asia dan Pasifik Inggris, Alok Sharma, mengatakan Inggris berada di garis depan dalam inovasi global. Dia berharap dapat berkembang bersama dengan Indonesia dalam hal inovasi.

Di era inovasi, kata dia, negara-negara tidak seharusnya bekerja sendiri-sendiri dalam menjawab tantangan global. Kolaborasi merupakan kunci dalam memajukan masyarakat.

Baca juga artikel terkait KEMENRISTEKDIKTI

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara