Menuju konten utama

Djarot Tinjau Koridor 13 Bersama Direktur Transjakarta

Djarot optimistis koridor 13 dapat mengurai kemacetan di daerah yang selalu dilanda kemacetan tersebut.

Djarot Tinjau Koridor 13 Bersama Direktur Transjakarta
Djarot Saiful Hidayat. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, pada Senin (15/5/2017) meninjau langsung persiapan koridor 13 Transjakarta yang melayani rute Kapten Tendean-Ciledug. Menggunakan Bus Transjakarta bernomor TJ-389, Djarot berangkat dari Balai Kota ke Halte Busway Tendean untuk memulai peninjauan.

Djarot didampingi Direktur Transjakarta Budi Kaliwono, Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Andri Ansyah dan Wali Kota Tangerang Arif Rachadiono Wismansyah.

Pukul 13.00 WIB, bus mulai naik ke jalan layang Transjakarta koridor 13. Bus melaju pelan, menyusuri jalan layang berketinggian lebih dari 15 meter.

Di belakang bus yang dinaiki Djarot, Bus Transjakarta bernomor TJ 390 mengikuti dari belakang. Bus itu berisi para wartawan dan Direktur Oprasional Transjakarta, Daud Joseph. Sepenjang perjalanan, Joseph menjelaskan beberapa hal terkait jalan layang Transjakarta koridor 13.

"Kita sampai pada titik tertinggi di koridor 13. Setinggi 23 meter," kata Joseph di antara halte Velbak dan Kebayoran Lama.

Ada empat halte penting di koridor 13 yang tersambung dengan sistem transportasi lainnya antara lain Halte Tirtayasa, CSW, Velbak, dan Halte Jorr W2. Daud menjelaskan, nantinya keempat halte tersebut akan diintegrasikan dengan Buss Rapit Transit (BRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan angkutan pengumpan.

"Di halte Tirtayasa, jalanan akan ada turunan. Nanti tersambung dengan Busway jurusan ke Blok M. Sementara halte CSW, akan terintegrasi dengan koridor 1 Transjakarta. Halte Velbak yang terintegrasi dengan Gandaria City, Koridor 8. Dan terakhir, Halte Jorr karena akan ketemu sama empat pengumpan. Bintaro, Serpong Damai, Meruya, Joglo," ujarnya.

Daud juga menjelaskan bahwa saat ini jalur Busway layang masih belum memiliki penerangan jalan. Lantaran itu, kata dia, kemungkinan koridor 13 hanya akan beroperasi dari pukul 05.00-17.00 WIB.

"Dari pihak Bina Marga belum memenuhi soal penerangan jalan. Mungkin tanggal 22 Juni baru beroprasi jam 5 pagi sampe jam 5 sore. Tapi kalau sudah ada lampunya, akan beroperasi dari jam 05.00 sampai jam 24.00," kata Joseph.

Namun Djarot mengatakan, lampu penerangan jalan sudah disiapkan lewat e-katalog "Tinggal tiangnya aja, yang nanti disiapkan sama pakai mekanisme lelang," kata dia.

Pukul 14.30 WIB, Bus yang ditumpangi Djarot berhenti di halte Cipulir. Halte tersebut adalah satu-satunya halte yang memiliki eskalator. Di tempat itu, Djarot meninjau sarana dan prasarana penunjang halte.

"Termasuk liftnya maupun eskalatornya di cipulir. Sehingga halte ini betul-betul bisa diakses dengan berbagai macam pintu baik dari pasar Jaya maupun PGC," kata Djarot.

Rencananya halte Cipulir akan jadi pusat keramaian yang strategis. Di tempat itu, nanti akan dibangun sky walk yang menghubungkan Pasar Jaya dan PGC. Djarot optimistis koridor 13 dapat mengurai kemacetan di daerah yang selalu dilanda kemacetan tersebut.

"Sebab kami tidak punya kemampuan untuk menghentikan produksi kendaraan bermotor. Tapi saya yakin ini akan lebih lancar (jalannya). Asalkan bus kita tingkat kualitasnya setara dengan bus-bus yang ada di dunia," ujar Djarot.

Baca juga artikel terkait TRANSJAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto