tirto.id - Demonstran 4 November yang akan berunjuk rasa ke Jakarta tampak memadati Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, menurut pantauan sejak pagi tadi. Massa didominasi oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kemahasiswaan. Situasi itu menandakan adanya peningkatan jumlah penumpang yang melebihi biasanya, dimulai subuh hingga pagi.
"Pukul 09.00 ini terjadi lonjakan penumpang hingga 40 persen dari biasanya, biasanya jam segini jumlah penumpang sudah berkurang. Tetapi hari ini malah lebih banyak," kata Kepala Stasiun Besar Bogor Sugi Hartanto sebagaimana diberitakan Antara, Jumat (4/11/2016).
Menurutnya, hari-hari biasa jumlah penumpang kereta api Jabodetabek pada hari kerja rata-rata 80 ribu pulang dan pergi. "Diperkirakan, pagi ini penumpang kereta sudah mencapai 20 ribu orang," katanya.
Hartanto menyebutkan, pergerakan massa menuju Jakarta sudah terlihat dari pukul 05.00 WIB. Jumlah tersebut terus bertambah hingga pagi pukul 09.00 terjadi penumpukan massa yang kebanyakan dari kalangan mahasiswa.
Menurut Hartanto, untuk menjaga kelancaran aktivitas penumpang dengan mengakomodasi gelombang massa agar terkonsentrasi di satu peron yakni peron 1 dan 2. "Kami mengakomodasi massa agar terkonsentrasi di satu peron, sehingga lalu lintas penumpang lainnya tetap berjalan lancar," katanya.
Untuk menjaga situasi di Stasiun Bogor tetap kondusif, petugas stasiun dikerahkan mengawal pergerakan massa sembari menunggu kereta api."Kami menambah jumlah pengamanan melibatkan 18 orang petugas dalam, dibantu pengamanan dari Koramil dan Polisi," katanya.
Tak hanya di Bogor, ribuan demonstran dari sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat pagi, pun berangkat ke lokasi unjuk rasa di Jakarta menggunakan kereta guna menghindari kemacetan. "Totalnya lebih dari 1.200 umat Muslim pergi ke Jakarta naik kereta. Kami berangkat di titik kumpul Stasiun Bekasi, Jalan Ir H Djuanda," kata koordinator massa dari Kota Bekasi Awang di Bekasi.
Menurut dia, massa tersebut berasal dari sejumlah ormas Islam seperti Front Pembela Islam, Forum Betawi Rempug (FBR), Persis, Jamaah Islamiyah dan lainnya di 12 kecamatan setempat.
Alasan pihaknya berangkat menggunakan kereta dikarenakan situasi sejumlah akses jalan menuju Jakarta di wilayahnya yang mulai macet sejak pukul 07.00 WIB. "Kami berangkat dari pukul 07.00 WIB dengan membagi pemberangkatan berdasarkan kelompok. Kelompok saya mendapat jadwal pemberangkatan jam 09.30 WIB menuju Gambir, Jakarta," katanya.
Banyaknya massa demonstran yang menggunakan kereta juga mengakibatkan sejumlah calon penumpang yang biasa bekerja ke Jakarta terganggu pemberangkatannya. "Kereta yang datang dari arah kota terlambat datang ke Jakarta. Saya mau kuliah jadi kesiangan, karena pelajaran dimulai pukul 10.00 WIB, sampai jam 09.30 WIB kereta belum datang dan antrean tiket panjang," kata Maryanto (20) warga Narogong Kota Bekasi.
Guna antisipasi membeludaknya calon penumpang, sejumlah petugas stasiun membuka seluruh pintu masuk yang berjumlah tujuh unit di gerbang selatan. Petugas juga nampak kewalahan mengatur pemberangkatan massa saat kereta datang karena jumlahnya yang terlalu banyak.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari