Menuju konten utama

Din Syamsuddin: Jangan Singkirkan Islam dari Pentas Politik

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin meminta dengan tegas kepada setiap calon pemimpin bangsa yang akan bertarung dalam pemilihan umum untuk tidak sekedar memanfaatkan suara umat Islam saja, tetapi juga mendengarkan aspirasinya. Ia mengatakan, umat Islam selalu dirayu untuk mendukung calon atau partai tertentu, tetapi begitu begitu berkuasa, mereka cenderung melupakan janji-janjinya terhadap umat.

Din Syamsuddin: Jangan Singkirkan Islam dari Pentas Politik
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin. Antara foto/Yusran Uccang.

tirto.id - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan, saat musim kampanye, umat Islam selalu dirayu untuk mendukung calon atau partai tertentu, tetapi begitu yang bersangkutan sudah mencapai kursi kekuasaannya, seseorang tersebut cenderung melupakan janji-janjinya terhadap umat.

"Umat Islam seperti pendorong mobil mogok, tapi begitu mobil jalan dia ditinggalkan," kata Din di sela acara Rapat Pleno VIII Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Oleh karena itu, dia meminta siapa pun agar tidak sekadar memanfaatkan suara umat Islam saja, tetapi juga mendengarkan aspirasinya. "Islam jangan disingkirkan dari pentas politik," kata Din.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva juga mengamini hal tersebut. Ia mengatakan setelah calon atau partai yang bersangkutan melenggang, umat Islam dilupakan dan kebijakan yang seharusnya diperuntukkan untuk umat tersingkir atau kalah dengan kepentingan pemodal yang memiliki ekonomi dan media.

"Ini masalah besar," tegasnya.

Ia juga mengatakan, saat ini umat Islam tidak menguasai media dan ekonomi nasional. Hal tersebut menyebabkan umat sangat kesulitan untuk berjaya di pentas politik baik figur maupun partainya.

"Politik sekarang cenderung tumbuh secara pragmatis dan dipengaruhi dua kekuatan besar, yaitu ekonomi dan media. Di dua sisi itu umat tidak mempunyai kekuatan yang cukup," kata dia.

Untuk itu, dia berharap agar umat Islam segera bangkit dari keterpurukan untuk memperkuat diri, terutama di bidang ekonomi dan media.

"Gerakan ekonomi sangat penting sehingga dalam pertarungan politik di era demokrasi yang bebas ini bisa menang. Kemampuan ekonomi dan modal ini sangat penting dalam persaingan pemilu yang cenderung melakukan praktik pertarungan bebas," kata Hamdan.

Baca juga artikel terkait MAJELIS ULAMA INDONESIA

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara