tirto.id - Presiden Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) yang belum lama menjabat, Gianni Infantino, terkejut setelah mendengar jika namanya disebut-sebut di dalam dokumen Panama Papers yang bocor sejak beberapa hari yang lalu. Di dokumen tersebut disinggung bahwa Infantino telah meneken kontrak dengan dua pengusaha asal Argentina yakni Hugo dan Mariano Jinkis, yang ternyata terindikasi bermasalah.
Saat menandatangi kontrak tersebut, Infantino masih menjabat di konfederasi sepak bola Eropa alias UEFA. Kontrak tersebut berisi tentang hak-hak siar Liga Champions Eropa di negara-negara di kawasan Amerika Selatan. Perusahaan milik Hugo dan Mariano, yakni Cross Trading, dituduh menjual hak siar tersebut dengan harga tiga kali lipat lebih mahal kepada Teleamazonas, badan penyiaran Ekuador.
Atas kasus itulah Hugo dan Mariano masuk daftar dakwaan di Amerika Serikat atas kasus gratifikasi berskala besar yang akhirnya menjatuhkan nama FIFA serta menyeret federasi sepakbola dengan wewenang tertinggi di dunia itu memasuki jurang krisis. Infantino pun terkejut namanya dikait-kaitkan dengan Panama Papers.
“Saya terkejut dan tidak akan menerima bahwa integritas saya diragukan oleh beberapa area di media, khususnya dengan fakta bahwa UEFA telah menyelesaikan semua detail terhadap kontrak-kontrak itu. Saya ingin menegaskan bahwa tidak ada, baik UEFA ataupun saya, yang pernah dihubungi oleh otoritas apapun terkait kontrak-kontrak tertentu ini,” elak Infantino mewakili pernyataan resmi FIFA sebagaimana dikutip Reuters.
UEFA sendiri ikut terkejut dengan berita itu. Mereka mengatakan jika berita tersebut merupakan penghinaan terhadap Infantino sekaligus terhadap badan sepakbola Eropa itu sendiri. Mereka mengatakan bahwa media telah “melakukan kesalahan interpretasi” mengenai fakta-fakta tanpa memberikan penjelasan atau bukti lebih lanjut. UEFA menyebutnya sebagai “hari yang menyedihkan untuk jurnalistik”.
“Hak-hak itu diberikan kepada Teleamazonas/Cross Trading karena mereka memberikan penawaran tertinggi di pasaran. Hak tersebut telah diberikan setelah dilakukan tender terbuka yang dilakukan Tim Pemasaran (mitra penyiaran dan pemasaran UEFA) yang bertindak atas nama UEFA,” ungkap UEFA kepada Reuters. (ANT)