Menuju konten utama

Densus 88 Tangkap Enam Tersangka Teroris di Sumsel dan Kalbar

Densus 88 Antiteror Polri menangkap lima tersangka teroris di Sumatera Selatan dan satu tersangka teroris di Kalimantan Barat.

Densus 88 Tangkap Enam Tersangka Teroris di Sumsel dan Kalbar
Personel Tim Detasemen Khusus 88 Polri melakukan penggeledahan di Tinggede, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (28/3/2023).ANTARA FOTO/Amar Akwila/Mohamad Hamzah/aww.

tirto.id - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penegakan hukum terhadap enam tersangka tindak pidana teroris Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar).

“Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu tersangka teroris di Sambas, Kalimantan Barat, dan lima tersangka teroris di Sumatera Selatan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Ramadhan menyebut para tersangka teroris yang ditangkap oleh Densus 88 itu berasal dari dua jaringan berbeda, yakni Anshor Daulah (AD) dan Jamaah Islamiah (JI).

“Yang di Kalbar teroris jaringan Anshor Daulah, sedangkan di Sumatera Selatan jaringan JI,” ujar jenderal polis bintang satu itu.

Ramadhan belum mengungkap siapa saja tersangka tindak pidana teroris yang ditangkap tersebut termasuk peran-perannya. Mereka masih dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik Densus 88 Antiteror Polri.

“Penyidik Densus masih bekerja di lapangan untuk mengumpulkan semua keterangan dan barang bukti,” ujarnya.

Penangkapan seorang laki-laki, tersangka dugaan tindak pidana terorisme di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, berlangsung pada Kamis, pukul 06.00 WIB

Penegakan hukum terhadap terorisme menjadi perhatian serius kepolisian sebagaimana diamanatkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 di Lapangan Monas, Selasa (17/10/2023).

Sigit menyampaikan seluruh jajaran kepolisian yang terlibat pengamanan Pemilu 2024 harus mampu mengantisipasi serangan teroris.

Ia mencatat pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terjadi enam aksi serangan teror.

“Dan ini tidak boleh terjadi di Pemilu 2024,” kata dia.

Baca juga artikel terkait PENANGKAPAN TERDUGA TERORIS

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan