Menuju konten utama

Demokrat Sebut Data Intelijen Jokowi Bukan Hasil Penyadapan

Demokrat mengklaim informasi intelijen yang disampaikan Jokowi didapat dengan cara-cara saintifik, bukan dengan cara menyadap.

Demokrat Sebut Data Intelijen Jokowi Bukan Hasil Penyadapan
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani. tirto.id/Fransiskus A Pratama

tirto.id - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani memastikan pihaknya tidak merasa terganggu dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa dirinya memiliki data intelijen soal arah dukungan partai politik di Pemilihan Presiden 2024.

"Kami berbaik sangka dan tak merasa tergganggu dengan pernyataan Pak Jokowi tersebut," kata Kamhar kepada reporter Tirto, Senin (18/9/2023).

Kamhar mengatakan Demokrat memahami, sebagai presiden, Jokowi setiap hari menerima laporan Intelijen. Namun, kata dia, ihwal arah parpol yang disampaikan Jokowi, mereka menilai itu hanya merupakan hasil analisis berdasarkan informasi intelijen saja.

"Bukan hasil intersepsi (penyadapan) terhadap keputusan atau dokumen partai yang bersifat konfidensial," tutur Kamhar.

Artinya, jelas Kamhar, informasi yang dimiliki dan diperolehnya dengan cara-cara saintifik, bukan informasi yang diperoleh dengan cara menyadap atau melanggar hukum.

Menurut Kamhar, jika informasi itu diperoleh dengan cara-cara yang tidak semestinya, tentu itu sangat berbahaya. Ia mengatakan tak hanya mencederai demokrasi yang mengarah pada pemerintahan otoriter atau totaliter, juga bentuk abuse of power.

"Jadi, untuk menghindari polemik yang tidak perlu, ada baiknya Pak Jokowi lebih selektif dalam membuat pernyataan," pungkas Kamhar Lakumani.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan memiliki informasi komplet dari berbagai sumber mengenai kondisi partai-partai politik di Indonesia, termasuk arah dan tujuan dari parpol tersebut.

“Dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana saya tahu. Informasi yang saya terima komplet,” kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).

Jokowi mengatakan dirinya memiliki informasi intelijen dari berbagai institusi mengenai data terbaru setiap parpol, hingga survei terkait partai politik.

“Dari intelijen saya ada, BIN (Badan Intelijen Negara). Dari intelijen di Polri, ada. Dari intelijen di TNI, saya punya, BAIS (Badan Intelijen Strategis), dan info-info di luar itu. Angka, data, survei, semuanya ada,” kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait F-DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat