Menuju konten utama

Dari Hamburg untuk Tanah Air

Kecintaan seseorang terhadap tanah airnya dapat terwujud dalam berbagai cara, salah satunya seperti yang dilakukan warga Indonesia di Hamburg, Jerman.

Dari Hamburg untuk Tanah Air
Salah satu karya seni berupa lukisan tradisional Bali dipajang pada instalasi bambu saat festival budaya Indonesia, Pasar Hamburg 2016, di Museum fur Volkerkunde, Hamburg, Jerman, Sabtu (10/9). ANTARA FOTO/Ismar Patrizki/16.

tirto.id - Kecintaan seseorang terhadap tanah airnya dapat terwujud dalam berbagai cara, salah satunya seperti yang dilakukan warga Indonesia di Hamburg, Jerman. Demi renjana itulah, mereka menggelar festival budaya Indonesia, ‘Pasar Hamburg’, yang dikerjakan secara swadaya bergotong royong dalam hal materi atau pun tenaga. Para diaspora dan mahasiswa-mahasiswi Indonesia di Hamburg untuk keempat kalinya sukses menyelenggarakan Pasar Hamburg sebagai ajang mempromosikan Indonesia kepada masyarakat Benua Biru di tahun 2016 ini.

Ajang Pasar Hamburg 2016 diselenggarakan di museum etnografi terbesar di Jerman, Museum fur Volkerkunde, Hamburg, pada 10-11 September 2016. Dengan mengusung tema besar Suara pesisir Indonesia, Pasar Hamburg 2016 diisi penampil yang secara khusus didatangkan dari Indonesia, serta warga atau keturunan Indonesia yang bermukim di Jerman dan Belanda. Beragam acara, seperti pementasan kesenian tradisional, workshop, panggung musik, pemutaran dan diskusi film tentang pesisir Indonesia, pameran karya seni serta kepustakaan dan bedah buku, pasar kuliner tradisional Nusantara, dan pameran foto bertajuk Suara Pesisir Indonesia, disajikan pada Pasar Hamburg kali ini.

Selama dua hari, pergelaran Pasar Hamburg menyedot lebih dari 2000 pengunjung. Tujuh puluh persen di antaranya ialah warga Jerman dan beberapa negara di Eropa lainnya, sementara sisanya ialah masyarakat Indonesia yang tersebar di sejumlah kota di Jerman. Kehadiran masyarakat Eropa pada ajang festival budaya Nusantara ini menjadi penanda bahwa Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka.

Para ‘bule’ itu pun antusias ingin mengenal Indonesia lebih dalam, tidak sekadar melalui internet, buku, maupun brosur, tapi juga ingin melihat, merasakan, dan terlibat langsung melalui beragam acara yang tersaji apik pada Pasar Hamburg. Selain itu, bagi diaspora Indonesia di Jerman dan sekitarnya, Pasar Hamburg menjadi ajang melepas kangen akan Tanah Air sekaligus bersilaturahim, berbagi rasa.

Berada beribu-ribu kilometer dari kampung halaman, berjarak samudra dan benua, tidak menyurutkan kecintaan para diaspora dan mahasiswa Indonesia di Kota Hamburg kepada Tanah Air. Walau berada di tengah kemapanan, kenyamanan, dan keindahan yang diberikan kota di tepian Sungai Elbe itu, anak-anak bumi Nusantara tersebut tak lantas berpaling, malah tetap berkarya untuk ibu pertiwi, Indonesia.

Foto dan Teks: Ismar Patrizki

Baca juga artikel terkait FOTO - RUPA atau tulisan lainnya