Menuju konten utama

Danantara Suntik Rp130 T untuk 3 Juta Rumah Lewat Skema KUR

Skema penyaluran KUR oleh lima bank milik negara baru akan dibahas dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

Danantara Suntik Rp130 T untuk 3 Juta Rumah Lewat Skema KUR
Foto udara deretan unit rumah di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (19/6/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/nz

tirto.id - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui himpunan bank milik negara (Himbara) berkomitmen memberikan dukungan pendanaan sebesar Rp130 triliun untuk program pembangunan 3 juta rumah.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, mengatakan dukungan dari keempat Himbara -BTN, BRI, BNI, dan Mandiri serta BSI dalam pembahasan awal akan disalurkan sebagai likuiditas untuk kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dari diskusi awal, tadi sudah disampaikan juga Danantara bahwa dukungan Rp130 triliun itu adalah exercise awal untuk likuiditas di kebijakan KUR sebenarnya," kata dia, kepada awak media, usai melakukan pertemuan antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Danantara dan BP Tapera, di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025).

Meski begitu, skema penyaluran KUR oleh lima bank milik negara itu baru akan dibahas dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian dan stakeholder terkait lainnya. Dengan begitu, desain kebijakan KUR untuk mendukung program flagship Presiden Prabowo Subianto tersebut dapat segera diimplementasikan.

"Sudah kita diskusikan dengan Danantara dan juga ada teman-teman Himbara. Danantara menyampaikan bahwa prinsipnya bahwa KUR itu adalah dukungan di sisi sektor yang sifatnya produktif. Jadi, itu syarat," tambahnya.

Dengan syarat ini, perlu ditilik kembali skema penyaluran KUR seperti apa yang bisa benar-benar mendukung pertumbuhan sektor perumahan.

"Kami di BP Tapera dengan Danantara dan teman-teman Himbara untuk mengaktualisasikan apakah KUR ini yang nanti akan sebagian di-shifting ke sektor perumahan bisa mendukung dari sisi supply-nya bentuknya akan seperti apa atau juga dari sisi demand. Mungkin bisa berupa KPR, jadi pemilikan rumah, kredit renovasi rumah, maupun kredit bangun rumah. Nah, desainnya akan seperti apa?" jelas Heru.

Heru melanjutkan, selama ini KUR yang merupakan pembiayaan produktif, memang telah disalurkan ke sektor perumahan seperti KUR untuk homestay, kos-kosan, atau untuk pengembangan kontrakan. Namun, KUR untuk mendukung dari sisi permintaan yang bersifat konsumtif inilah yang bakal dibahas lebih lanjut.

"Dan nanti mungkin akan segera kita usulkan juga ke komite kebijakan KUR yang ada di Kemenko Perekonomian," tukas Heru.

Baca juga artikel terkait HOLDING BUMN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra