tirto.id - Dampak penggunaan Sodium Lauryl Sulfate (SLS) perlu konsumen ketahui karena bahan ini dapat ditemukan pada berbagai produk kecantikan dan perawatan yang dipakai sehari-hari.
Dilansir Healthline, SLS dapat ditemukan dalam produk-produk seperti krim cukur, lip balm, pembersih tangan, perawatan kuku, sabun tangan cair, sampo, kondisioner, pewarna rambut, pasta gigi hingga tabir surya.
Selain sebagai bahan produk perawatan, SLS juga biasanya digunakan sebagai bahan aditif makanan untuk mengentalkan.
Untuk makanan, biasanya ditemukan dalam produk telur kering, beberapa produk marshmallow, dan minuman kering tertentu.
Sejumlah mitos menyebutkan bahwa penggunaan SLS berkaitan dengan kanker, iritasi kulit dan berbagai kondisi kesehatan yang buruk.
Lalu, apakah benar demikian?
SLS adalah apa yang dikenal sebagai surfaktan atau zat yang menurunkan tegangan permukaan cairan.
The Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menganggap SLS aman sebagai aditif makanan.
Mengenai penggunaannya dalam kosmetik dan produk tubuh, menurut studi penilaian keamanan SLS yang diterbitkan pada tahun 1983 di International Journal of Toxicology menemukan bahwa bahan ini tidak berbahaya jika digunakan secara singkat dan dibilas dari kulit, seperti sampo dan sabun.
Laporan itu juga mengatakan bahwa produk yang mengandung SLS tidak boleh bertahan lama di kulit tidak hingga melebihi 1 persen konsentrasi SLS.
Namun, penggunaan SLS yang terkandung dalam produk-produk ini menunjukkan beberapa kemungkinan risiko.
Sebagai contoh, beberapa tes menemukan bahwa paparan kulit berkelanjutan terhadap SLS dapat menyebabkan iritasi ringan hingga sedang.
Dalam Mouthpower dijelaskan juga bahwa SLS dalam pasta gigi dapat menyebabkan reaksi hipersensitif ringan bagi beberapa orang.
SLS juga menurunkan kualitas fluoride dalam gigi dan dapat memperburuk sensitivitas gigi seperti mempercepat keretakan dan kepatahan gigi.
Namun demikian, penilaian tersebut masih bisa ditolerir. Bagi beberapa ilmuwan SLS aman dalam formulasi yang digunakan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi. Karena banyak dari produk ini dirancang untuk dibilas setelah aplikasi singkat, jadi risikonya minimal.
Penelitian telah menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan SLS dan peningkatan risiko kanker.
Menurut penelitian tahun 2015, SLS juga aman untuk digunakan dalam produk pembersih rumah tangga.
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo