tirto.id - Satgas Covid-19 meminta masyarakat untuk mewaspadai setiap libur panjang, terutama pada akhir tahun bulan Desember 2020. Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat belajar dari pengalaman pada masa libur panjang pada bulan-bulan sebelumnya dalam masa pandemi Covid-19.
Seperti pada periode libur panjang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha, perayaan HUT RI, dan juga libur panjang akhir Oktober dan awal November.
"Dari data yang kami peroleh, terdapat peningkatan kasus positif paska liburan panjang tersebut," jelasnya saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip laman covid19.go.id.
Menurut Wiku, Satgas juga memahami kondisi pelaku usaha di sektor pelaku usaha di sektor pariwisata dalam pandemi Covid-19, terutama mendekati akhir tahun.
Namun demikian, perlu diketahui, peningkatan kasus positif Covid-19 yang tidak terkendali juga dapat berdampak buruk pada terhadap kelangsungan usaha berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.
Oleh karena itu, pemerintah akan berusaha dapat meminimalisir peningkatan kasus positif, sehingga peningkatan kasus dapat lebih dikendalikan.
"Kebijakan yang akan diambil tentunya sudah mempertimbangkan berbagai dampak termasuk terhadap sektor pariwisata," lanjut Wiku.
Ia meminta pengertian dari semua pihak agar kondisi aman dari Covid-19 dapat terjaga. Meskipun masa libur akhir tahun sudah di depan mata. Satgas Penanganan Covid-19 saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kementerian/lembaga terkait keputusan masa libur panjang akhir tahun 2020.
Wiku memastikan pemerintah masih mengkaji keputusan yang akan diambil terkait libur panjang.
"Masyarakat perlu mengetahui, bahwa apapun keputusan yang akan diambil pemerintah akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Karena kita tidak boleh lengah," imbau Wiku.
Masyarakat juga diingatkan untuk selalu #IngatPesanIbu mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun).
Penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Karenanya, Wiku meminta dengan sangat kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Penerapan ini harus dilakukan dalam setiap aktivitas dan keseharian di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai lengah sehingga masyarakat dapat tertular Covid-19.
Kepada Satgas Covid-19 di daerah, diharapkan jangan ragu untuk menindak masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku tanpa pandang bulu.
Wiku kembali mengingatkan semua pihak terkait dan masyarakat agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kesehariannya.
"Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat melindungi diri kita, dan orang-orang terdekat dari penularan Covid-19," pesan Wiku.
---------------------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH