tirto.id - Umrah menjadi salah satu solusi umat Islam yang begitu rindu Baitullah, ketika masa tunggu hajinya masih terlalu lama.
Waktu tunggu haji reguler di Indonesia mencapai 11-47 tahun. Di sisi lain, untuk haji khusus atau ONH Plus, masa tunggu dari lima hingga sembilan tahun.
Maka dari itu, umrah yang pelaksanaannya tidak mengenal waktu menjadi pilihan tepat kaum muslim yang sangat rindu dengan tanah suci.
Baca terus artikel ini untuk memahami beberapa dalil umroh dari ayat Al-Qur'an dan hadits, hingga perbedaan pandangan para ulama.
Dalil Tentang Umrah
Dalil tentang umrah terdapat dalam ayat suci Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi. Dalil-dalil tersebut menunjukkan, umrah sebagai ibadah yang dianjurkan untuk ditunaikan umat Islam. Berikut ini dalil tentang umrah beserta artinya:
1. Ayat tentang umroh
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِArab Latinnya: Wa atimmul-ḥajja wal-‘umrata lillāh(i).
Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah," (Al-Baqarah [2]: 196).
۞ اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
Arab Latinnya: Innaṣ-ṣafā wal-marwata min sya‘ā'irillāh(i), faman ḥajjal-baita awi‘tamara falā junāḥa ‘alaihi ay yaṭṭawwafa bihimā, wa man taṭawwa‘a khairan fa innallāha syākirun ‘alīm(un).
Artinya: "Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar [agama] Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah [2]: 158).
2. Hadits tentang umroh
الْعُمْرَةُ وَاجِبَةٌ كَوُجُوبِ الْحَجِّ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاًArtinya: “Umrah hukumnya wajib, seperti wajibnya haji, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana,” (HR. Anas bin Malik).
العُمْرَةُ إلى العُمْرَة كَفَارَةٌ لِما بَيْنَهُمَا والحجُّ المَبْرُورِ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إلاّ الجَنَّة
Artinya: “Dari satu umrah ke umrah yang lainnya [berikutnya] menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga,” (HR. Muslim).
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْعُمْرَةِ أَوَاجِبَةٌ هِيَ قَالَ لَا وَأَنْ تَعْتَمِرَ خَيْرٌ لَك
Artinya: “Nabi Muhammad saw pernah ditanya perihal umrah, apakah ia wajib? Rasulullah menjawab, ‘Tidak, namun jika engkau berumrah, itu lebih baik bagimu,’” (HR. At-Tirmidzi).
Apa Saja Pahala Umroh?
Umrah mendatangkan berbagai pahala bagi pelakunya. Pahala-pahala yang diperoleh dari ibadah umrah begitu utama sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadis. Berikut ini beberapa pahala umroh:
1. Umrah menghapus dosa
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُArtinya: "Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Umrah ke umrah merupakan kafarah [dosa] di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga,’” (HR. Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani).
2. Doa jemaah umrah mustajab
عن جابر رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْArtinya: “Dari sahabat Jabir ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya dan mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka,’” (HR. Al-Bazzar).
3. Pintu ampunan terbuka
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْArtinya: “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni mereka,’” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
4. Kesehatan di dunia
عن أبي ذر أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عليه وسلم قال إِنَّ دَاوُدَ النَّبِيَّ عليه السلام قال إِلَهِيْ مَا لِعِبَادِكَ عَلَيْكَ إِذَا هُمْ زَارُوْكَ فِي بَيْتِكَ قال إِنَّ لِكُلِّ زَائِرٍ عَلَى المَزُوْرِ حَقًّا يَا دَاوُدُ إِنَّ لَهُمْ عَلَيَّ أَنْ أُعَافِيَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَأَغْفِرَ لَهُمْ إِذَا لَقِيْتُهُمْArtinya, “Dari sahabat Abu Zarr ra, Nabi Muhammad saw bercerita, ‘Nabi Dawud as pernah berdoa, ‘Tuhanku, apa yang didapat hamba-Mu bila mereka mengunjungi-Mu pada rumah-Mu?’ Allah menjawab, ‘Setiap pengunjung memiliki hak atas yang dikunjungi. Wahai Dawud, sungguh mereka berhak mendapatkan kesembuhan di dunia dan ampunan dari-Ku ketika kelak Kujumpai mereka [di akhirat],’’” (HR. At-Thabrani).
5. Terbebas dari hisab
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَرَجَ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ بِحَجٍّ، أَوْ بِعُمْرَةٍ فَمَاتَ فِيهِ، لَمْ يُعْرَضْ وَلَمْ يُحَاسَبْ، وَقِيلَ لَهُ ادْخُلِ الْجَنَّةَ, قَالَتْ وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ اللَّهَ يُبَاهِي بِالطَّائِفِينَArtinya: “Dari sayyidah Aisyah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Siapa saja yang keluar berhaji atau umrah melalui jalan ini, lalu meninggal di dalamnya, niscaya ia tidak ditampakkan dan tidak dihisab, lalu dikatakan kepadanya, ‘Masuklah kamu ke surga.’ Aisyah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh Allah bangga terhadap orang-orang yang thawaf,’” (HR. At-Thabarani, Abu Ya’la, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi).
6. Jaminan masuk surga
عن جابر أَنَّ النَبِيَّ صلى الله عليه وسلم قال إِنَّ هَذَا البَيْتَ دِعَامَةٌ مِنْ دَعَائِمِ الإِسْلَامِ فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ فَإِنْ مَاتَ أَدْخَلَهُ الجَنَّةَ وَإِنْ رَدَّهُ إِلَى أَهْلِهِ رَدَّهُ بِأَجْرٍ وَغَنِيْمَةٍArtinya: “Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah. Jika ia meninggal, maka Allah memasukkannya ke surga. Jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya, niscaya Allah memulangkannya dengan pahala dan ghanimah,’” (HR. At-Thabrani).
Keutamaan Ibadah Umrah
Selain pahala dan jaminan yang luar biasa, ibadah umrah juga membawa keutamaan bagi orang yang menunaikannya. Berikut ini beberapa keutamaan ibadah umrah:
- Menyucikan jiwa seorang muslim.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Mengingat perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam.
- Melihat kesabaran dan kedisiplinan.
- Mendorong diri rela berkorban serta mengutamakan kepentingan orang lain.
- Mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah SWT.
Pandangan Ulama Tentang Umrah
Ulama berbeda pandangan mengenai hukum umrah atau haji kecil. Mazhab Syafi'i dan Hanbali melihat umrah sebagai ibadah wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Di sisi lain, ulama kalangan mazhab Hanafi dan Maliki, menghukumi umrah sebagai ibadah sunah muakadah, begitu dianjurkan untuk dilaksanakan.
Imam Nawawi dalam kitab Syarhun Nawawi 'alal Muslim menjelaskan perbedaan pendapat para ulama tentang hukum umrah sebagai berikut:
“Ulama berbeda pendapat dalam wajibnya umrah. Satu pendapat mengatakan wajib, pendapat lain mengatakan sunnah, dan ulama kalangan mazhab Syafi’i terdapat dua pendapat, namun yang paling sahih ada wajib umrah. Dan telah sepakat bahwa sungguh haji dan umrah tidak wajib dalam umur manusia kecuali satu kali,” (Imam Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alal Muslim, [Beirut, Darul Ihya’ at-Turats: 1392], juz VIII, halaman 72).
Terlepas dari perbedaan hukum tentang umrah, ibadah tersebut memiliki rukun-rukun pelaksanaan seperti haji. Namun, perbedaan rukun di antaranya keduanya adalah tidak ada wukuf di arafah pada ibadah umrah. Berikut ini rukun ibadah umroh:
- Niat ihram
- Tawaf
- Sai
- Tahalul (memotong rambut kepala).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno