Menuju konten utama

Profil Oriental Circus Indonesia & Kaitannya dengan Taman Safari

Profil sejarah Oriental Circus Indonesia (OCI) dan kaitannya dengan Taman Safari Indonesia, apakah ada?

Profil Oriental Circus Indonesia & Kaitannya dengan Taman Safari
Sejumlah pemain yang tergabung dalam Oriental Circus Indonesia tampil pada pertunjukan sirkus yang bertajuk 'The great 50 show' di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/3/2019). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.

tirto.id - Oriental Circus Indonesia (OCI) jadi sorotan usai ada laporan terkait ke Kementerian HAM terkait dugaan eksploitasi, perbudakan, serta pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Sejumlah mantan karyawan OCI mengaku mendapat tindakan kekerasan selama bekerja untuk OCI.

Menanggapi hal tersebut, pihak Taman Safari Indonesia (TSI) tidak mau disangkutpautkan dengan tudingan yang dialamatkan oleh eks pemain sirkus OCI. TSI menyebut bahwa pihaknya tidak ada hubungannya dengan OCI.

“Jadi ini di sini jelas adalah dua bisnis yang berbeda. Pemain OCI tidak ada di daftar karyawan,” tegas Barata Mardikoesno, Corporate Secretary Taman Safari Indonesia (TSI) kepada media, Kamis (17/4/2025).

Profil Oriental Circus Indonesia (OCI) & Kaitannya dengan Sejarah Taman Safari

Buku berjudul Tiga Macan Safari: Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen (2019) mengisahkan perjuangan dan sepak terjang keluarga Hadi Manansang beserta tiga putranya, yakni Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau, dalam merintis berdirinya Taman Safari Indonesia.

Pada era 1950-an, Hadi Manansang bersama ketiga anaknya mencari rejeki dengan menyajikan hiburan di alun-alun, lapangan, kelenteng, sekolah, dan lainnya. Mereka bermain sirkus berupa atraksi dan trisula (tombak bermata tiga) di jalanan, juga menjual obat ramuan sendiri.

Selanjutnya, pada periode 1963-1964, Hadi dan keluarga membentuk Bintang Akrobat dan Gadis Plastik. Tahun 1967, mereka meluncurkan Oriental Show yang kemudian dikenal sebagai Oriental Circus Indonesia.

Di awal berdirinya, Oriental Circus Indonesia menyajikan berbagai atraksi, termasuk atraksi yang melibatkan hewan. Bermula dari Oriental Circus Indonesia dan kecintaan Hadi terhadap hewan inilah gagasan Taman Safari Indonesia mulai tercetus.

Tahun 1981, ketiga anak Hadi Manansang, yaitu Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau, turut berperan dalam rencana pendirian Taman Safari Indonesia (TSI).

“Berawal dari Oriental Circus Indonesia, kami memelihara satwa yang merupakan makhluk ciptaan Tuhan dengan kasih sayang. Melalui karunia dan berkat-Nya pula, satwa-satwa itu dapat berhasil berkembang biak dengan baik," beber Jensen Manansang dalam siaran resmi yang dikutip dari Antara, Rabu (11/12/2019).

"Hal inilah yang kemudian membuat kami berpikir untuk melestarikan mereka dalam satu kawasan alami yang pada akhirnya dikenal dengan Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia yang berada di Cisarua, Bogor, Jawa Barat," imbuhnya.

Taman Safari Indonesia resmi dibuka di Cisarua, Bogor, pada April 1986 yang kemudian ditetapkan sebagai wisata nasional pada 16 Maret 1990.

Baru-baru ini, Tony Sumampau selaku Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris Taman Safari Indonesia, menjelaskan bahwa ada perbedaan mendasar antara OCI dan TSI.

Menurut Tony, OCI dan TSI dikelola secara berbeda bahkan tidak saling terkait meskipun masih ada hubungan keluarga antara kedua belah pihak.

“OCI didirikan tahun 1967 sampai beroperasi terakhir di tahun 1997. Sedangkan Taman Safari berdiri tahun 1981 dan berjalan sampai sekarang,” sebut Tony dalam jumpa pers pada Kamis (17/4/2025).

“Keduanya tidak pernah terhubung secara legal, tidak ada aliran dana, tidak ada pula keterlibatan pemain OCI di Taman Safari,” lanjut Tony menegaskan.

Baca juga artikel terkait TAMAN SAFARI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo