Menuju konten utama

Daftar Obat Batuk Rejan di Apotik dan Pengobatannya

Berikut rekomendasi daftar obat batuk rejan di apotek dan pengobatannya. Simak penjelasan selengkapnya pada artikel di bawah ini

Daftar Obat Batuk Rejan di Apotik dan Pengobatannya
Ilustrasi Batuk. foto/IStockphoto

tirto.id - Daftar obat batuk rejan di apotik di antaranya eritromisin, klaritromisin, doksisiklin, azitromisin, hingga trimetoprim/sulfametoxazol.

Pengobatan batuk rejan juga dapat dilakukan menggunakan bahan alami seperti mengonsumsi jahe, madu, sampai bawang putih.

Rejan merupakan salah satu jenis batuk yang dapat menyerang manusia. Batuk rejan atau pertusis di awal penularannya hanya seperti flu biasa dan tidak disertai pilek.

Kendati demikian, batuk rejan apabila telah menjangkit dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Dalam kasus batuk rejan pada anak usia di bawah 2 tahun, dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan yang tepat pada penderita batuk rejan.

Penyebab Batuk Rejan

Batuk rejan adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan bakteri bordetella pertussis. Bakteri tersebut dapat terhirup melalui hidung hingga sampai silia (bulu halus) di bronkiolus.

Fungsi silia di antaranya mendorong lendir yang mengandung partikel kotoran supaya keluar dari paru-paru.

Namun bukannya keluar, bakteri bordetella pertussis justru melepaskan racun yang merusak silia dan menyebabkan saluran udara membengkak. Akibatnya, seseorang akan menderita batuk rejan.

Penularan batuk rejan dilakukan melalui udara. Seorang penderita rejan dapat menyebarkan bakteri bordetella pertussis ketika bersin atau batuk. Partikel air kecil (droplet) yang mengandung bakteri tersebut akan terhirup orang-orang di sekitar.

Di sisi lain, bakteri batuk rejan juga dapat ditularkan penderita ketika berbagai ruang bernapas dengan orang lain. Sebagai contoh, ketika penderita batuk rejan menggendong bayi di dada mereka.

Lantas, Proses Berlangsungnya Batuk Rejan Berapa Lama?

Setelah bakteri bordetella pertussis masuk ke silia seseorang, gejala batuk rejan tidak terjadi dengan cepat. Gejala batuk rejan baru timbul setelah 5-10 hari, bahkan selama 3 minggu mungkin untuk tidak berkembang.

Gejala batuk rejan dibagi menjadi tiga fase meliputi fase catarrhal (fase awal), fase paroksismal (fase kedua), dan fase konvalesens (fase penyembuhan). Berikut ini penjelasan setiap fase batuk rejan:

1. Fase catarrhal

Pada tahap awal, batuk rejan tampak seperti flu biasa, sehingga dokter tidak curiga atau melakukan diagnosa mendalam.

Dilansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), fase awal berlangsung selama satu sampai dua minggu dengan beberapa gejala sebagai berikut:

  • Hidung berair atau tersumbat
  • Demam ringan kurang dari 38°C
  • Batuk ringan dan sesekali, bayi tidak mengalami gejala ini
  • Terjadinya Apnea yakni kondisi berhentinya proses pernapasan dalam waktu singkat. Keadaan ini dapat mengancam jiwa bayi
  • Terjadinya sianosis yaitu kulit jari tangan, kuku, dan bibir berubah menjadi warna biru atau ungu pada bayi dan anak kecil.

2. Fase paroksismal

Pada tahap kedua sekitar satu sampai dua minggu setelah fase pertama, penderita mungkin mengalami serangan paroksismal yakni batuk cepat, hebat, dan tidak terkontrol. Serangan batuk tersebut dapat berlangsung satu, enam, hingga 10 minggu.

Serangan paroksismal dapat memberikan dampak lebih buruk. Remaja atau orang dewasa di fase kedua bisa saja hanya mengalami gejala ringan.

Namun, fase kedua dapat membuat bayi kesulitan bernapas. Berikut ini beberapa gejala yang muncul di tahap paroksismal:

  • Keluarkan suara “teriakan” bernada tinggi ketika mereka akhirnya bisa menarik napas setelah batuknya berakhir
  • Muntah saat atau setelah batuk
  • Merasa sangat lelah setelah fit
  • Kesulitan bernapas.

3. Fase konvalesens

Ciri-ciri batuk rejan akan sembuh ditandai dengan batuk berkepanjangan yang perlahan menghilang, namun mungkin dapat bertahan selama beberapa minggu. Batuk rejan mungkin berhenti, namun orang yang terinfeksi saluran pernapasan lain dapat kembali mengalami batuk-batuk.

Obat Batuk Rejan yang Ada di Apotik

Selain datang ke dokter, pengobatan batuk rejan juga dapat dilakukan dengan membeli obat di apotik. Di masa sekarang, apotik sudah menyediakan beberapa jenis obat untuk batuk rejan. Berikut ini beberapa contoh obat batuk rejan di apotik:

  • Eritromisin
  • Klaritromisin
  • Doksisiklin
  • Azitromisin
  • Trimetoprim/sulfametoxazol
  • Silex Sirup
  • Prome Sirup
  • Promedex
  • Duramycin
  • Corsatrocin
  • Erysanbe.

Mengatasi Batuk Rejan dengan Cara Alami

Selain menggunakan obat-obatan apotik, pengobatan batuk rejan dapat dilakukan menggunakan bahan-bahan alami. Berikut ini cara mengatasi batuk rejan dengan cara alami:

1. Thyme

Thyme mengandung timol dan minyak esensial yang bersifat antimikroba dan ekspektoran sehingga dapat membantu mengencerkan lendir dan meredakan batuk. Thyme dapat dicampurkan dalam masakan sehingga dapat dikonsumsi.

2. Jahe

  • Rendam akar jahe dalam air mendidih dengan sedikit lemon dan madu
  • Tambahkan rendaman tersebut ke dalam jus segar seperti jahe dan apel.

3. Bawang putih

Bawang putih adalah bahan obat tradisional yang mengandung sifat antibakteri. Olah bawang putih menjadi saus presto, bolognaise, hingga tomat sehingga dapat dikonsumsi untuk obat batuk rejan.

4. Vitamin C

Vitamin C adalah kandungan yang terdapat dalam beberapa buah seperti jeruk, lemon, ceri, hingga nanas. Kandungan vitamin C dalam buah-buahan tersebut dapat membantu menyembuhkan batuk rejan.

Apakah Batuk Rejan itu Berbahaya?

Batuk rejan adalah penyakit pernapasan yang tidak dapat diremehkan. Batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius pada beberapa orang sehingga harus dirawat di rumah sakit. Namun, komplikasi paling serius dan mematikan lebih mungkin terjadi pada bayi dan anak-anak.

1. Komplikasi Pada Bayi

  • Apnea
  • Pneumonia, infeksi paru-paru
  • Kejang-kejang, gemetar hebat dan tidak terkendali
  • Ensefalopati, penyakit otak
  • Meninggal.

2. Komplikasi Pada Remaja dan Orang Dewasa

  • Pingsan
  • Patah tulang rusuk
  • Kehilangan kendali kandung kemih
  • Menurunkan berat badan.

Baca juga artikel terkait TIMELESS atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno